Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo terus memantau harga dan stok sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional dan swalayan, terutama jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Kepala Seksi Perdangangan Dalam Negeri, Dinas Koperasi-UMKM Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo Ismail Bau mengatakan tim dari pemerintah provinsi dan dinas terkait di kabupaten/kota terus berkoordinasi guna memastikan tidak terjadi lonjakan harga, terutama bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan lainnya.

"Kebutuhan pokok cukup tersedia, lonjakan harga tidak bisa diperediksi, akan tetapi kami sudah siap antisipasi operasi pasar bilamana didapati harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan," kata Ismail Bau, Kamis.

Dijelaskannya distribusi dan ketersedian kebutuhan pokok di Gorontalo terpenuhi atau diproduksi di daerah sendiri, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan karena dinas terkait terus memantau ketersediaanya.

Memang ada kenaikan harga terjadi pada komoditas sayuran seperti bawang, cabai dan tomat, namun kenaikannya hanya sekitar Rp1.000 per Kilogramnya, itu biasa terjadi di pasaran, namun tidak signifikan.

"Kondisi ini mungkin berbeda saat jelang Ramadhan dan Lebaran waktu lalu. Meskipun demikian Gorontalo yang mayoritas beragama muslim, pemerintah masih bisa mengendalikan harga dengan terus menggelar operasi pasar di semua titik di kabupaten/kota, sehingga tidak terjadi kenaikan harga," jelasnya.

Hingga saat ini, satuas tugas (Satgas) pangan tetap melakukan pengawasan barang beredar di lapangan, dengan mendatangi setiap distributor maupun tempat produksi kebutuhan pokok lainya.

Pihaknya menegaskan bahwa ada beberapa titik wilayah yang terus diawasi pendistribusian serta ketersediaan kebutuhan pokok, dan apabila terjadi kekosongan atau lonjakan harga, pemerintah sudah siap untuk menggelar operasi pasar.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017