Gorontalo,  (Antara) - Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU yang terletak di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, direncanakan selesai pada akhir tahun 2018.

Sebelumnya ditargetkan satu unit pembangkit tenaga listrik dengan daya 25 megawatt (MW) akan selesai pada Desember 2017 dan untuk mesin kedua dengan daya 25 MW ditargetkan selesai Februari 2018.

Manager Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan, Abdul Waris mengatakan saat ini perkembangan pembangunan PLTU baru berada pada angka 71,32 Persen, sehingga ditargetkan baru bisa beroperasi akhir tahun 2018 nanti.

"Kita lihat dari target semoga akhir tahun ini bisa kita selesaikan. Progres sampai pada 71 persen pekerjaan saat ini, hingga selesai tentu akan mengalami berbagai kendala," kata Waris, dihadapan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, yang mengecek langsung pekerjaan PLTU Anggrek.

Waris menjelaskan, saat ini pihaknya sudah selesai melakukan konstruksi fisik, dan kendala saat ini dalam hal instalasi dan penyetingan mesin yang cukup rumit, serta pekerjaan yang terhambat faktor alam.

"Kondisi di lapangan seperti pada bagian Circulating Water Pump (CWP) di Pump House itu tidak lagi tanah, tapi batu yang keras, tidak bisa dilakukan dengan alat biasa," ujarnya.

Sementara terkait dengan pembangunan dermaga tempat bongkar muat batu bara ke pembangkit yang menjulur ke laut, pihaknya mengaku sedang melaksanakan pekerjaan tersebut, dan ditargetkan bisa rampung di awal Juni.

Waris atas nama pihak manajemen memohon maaf belum bisa melayani pembangkit listrik 2 kali 25 MW bagi warga Gorontalo, ia berharap kendala di lapangan bisa diselesaikan, sehingga suplai dari pembangkit ini bisa menambah kapasitas listrik di Gorontalo dan Sulawesi Utara pada umumnya.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018