Gorontalo, (Antara) - Sebanyak 20 dokter dilibatkan Rumah Sakit Aloe Saboe (RSAS), untuk memeriksa kesehatan bakal calon Wali Kota (Cawali) dan Wakil Wali Kota (Cawawali) Gorontalo, guna menghadapi Pilkada 2018, termasuk didalamnya beberapa dokter spesialis.
Ketua tim pemeriksa kesehatan dr. Irianto Dunda menjelaskan pemeriksaan kesehatan ini akan berlangsung 11-14 Januari, diantaranya adalah pemeriksaan Narkotika, Psikologi, psikiatri serta fisik.
"Hari pertama kita sudah melakukan tes Narkotika dengan mengambil urine bakal calon, sementara sampel daerah untuk pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigent)," kata Irianto.
Untuk mengetahui hasil tes Narkotika jika positif diduga ada Narkoba, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dikirim ke Jakarta, jika negatif hasilnya maka pemeriksaan hanya dianggap selesai.
Untuk hari ini pemeriksaan psikologi dan dokternya pun harus didatangkan dari Manado, Provinsi Sulawesi Utara, karena syarat dan ketentuan dokter psikologi yang akan memeriksa calon berdasarkan aturan KPU belum ada di Gorontalo.
"Termasuk dokter psikiatri untuk memerika Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MPPI) atau tes psikometri yang digunakan untuk mengukur psikopatologi orang dewasa," ujarnya.
Ia menegaskan semua tim pemeriksa benar-benar dokter yang kredibilitasnya tidak diragukan, dan hasilnya pun dapat dipertanggungjawabkan. Selain karena ada beberapa hasil pemeriksaan yang dikirim ke luar daerah seperti darah untuk prostat, dokter pemeriksa pun sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan KPU.
Berdasarkan jadwal yang telah disusun untuk penyerahan hasil pemeriksaan kesehatan bakal Cawali/Cawawali Kota Gorontalo, pada tanggal 16 Januari 2018.
Sebelumnya KPU setempat telah menerima tiga pasangan bakal Cawali/cawawali, yaitu pasangan Rum Pagau-Rusliyanto Monoarfa yang diusung oleh PDI-Perjuangan dan PPP, Marthen Taha-Ryan F Kono, yang diusung partai Golkar, Demokrat dan PBB.
Serta terakhir Adhan Dambea-Hardi Saleh Hemeto diusung PAN, Hanura, dan Gerindra , serta didukung oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Ketua tim pemeriksa kesehatan dr. Irianto Dunda menjelaskan pemeriksaan kesehatan ini akan berlangsung 11-14 Januari, diantaranya adalah pemeriksaan Narkotika, Psikologi, psikiatri serta fisik.
"Hari pertama kita sudah melakukan tes Narkotika dengan mengambil urine bakal calon, sementara sampel daerah untuk pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigent)," kata Irianto.
Untuk mengetahui hasil tes Narkotika jika positif diduga ada Narkoba, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dikirim ke Jakarta, jika negatif hasilnya maka pemeriksaan hanya dianggap selesai.
Untuk hari ini pemeriksaan psikologi dan dokternya pun harus didatangkan dari Manado, Provinsi Sulawesi Utara, karena syarat dan ketentuan dokter psikologi yang akan memeriksa calon berdasarkan aturan KPU belum ada di Gorontalo.
"Termasuk dokter psikiatri untuk memerika Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MPPI) atau tes psikometri yang digunakan untuk mengukur psikopatologi orang dewasa," ujarnya.
Ia menegaskan semua tim pemeriksa benar-benar dokter yang kredibilitasnya tidak diragukan, dan hasilnya pun dapat dipertanggungjawabkan. Selain karena ada beberapa hasil pemeriksaan yang dikirim ke luar daerah seperti darah untuk prostat, dokter pemeriksa pun sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan KPU.
Berdasarkan jadwal yang telah disusun untuk penyerahan hasil pemeriksaan kesehatan bakal Cawali/Cawawali Kota Gorontalo, pada tanggal 16 Januari 2018.
Sebelumnya KPU setempat telah menerima tiga pasangan bakal Cawali/cawawali, yaitu pasangan Rum Pagau-Rusliyanto Monoarfa yang diusung oleh PDI-Perjuangan dan PPP, Marthen Taha-Ryan F Kono, yang diusung partai Golkar, Demokrat dan PBB.
Serta terakhir Adhan Dambea-Hardi Saleh Hemeto diusung PAN, Hanura, dan Gerindra , serta didukung oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018