Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Isu melonjaknya harga beras di pasaran langsung ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi Gorontalo, dengan melakukan pemantauan stok beras di gudang Bulog dan peninjauan ke pasar sentral Kota Gorontalo.

"Hasil pantauan kita di gudang Bulog, stok beras Gorontalo aman," kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim kepada sejumlah wartawan, yang turut serta pada pemantauan tersebut.

Dari pantauan di gudang Bulog, stok beras yang tersedia berjumlah 2.750 ton, stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Gorontalo hingga 3 bulan ke depan.

"Sehingga itu saya minta masyarakat dan pedagang tidak terpengaruh dengan isu-isu, jangan berspekulasi apalagi sampai melakukan penimbunan, stok beras kita banyak," tegas wagub.

Ia mengakui jika melihat gejolak harga secara nasional saat ini, namun Bulog Gorontalo sudah melakukan operasi pasar hanya kurang lebih 5 ton, kalau harganya melonjak pasti kembali akan melakukan operasi pasar.

Baca Juga : Wagub Tinjau Harga Jagung Setelah diisukan Anjlok

Sementara itu kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario menambahkan selain stok beras yang ada di gudang Bulog, secara keseluruhan stok beras di Gorontalo berlimpah. Puncak panen di Gorontalo ada pada bulan Desember 2017 dengan luasan panen mencapai 27 ribu hektar.

"Dengan rata-rata produksi 4,8 ton, berarti ada 133 ton gabah yang setara dengan beras 79 ribu ton, sedangkan rata-rata kebutuhan kita perbulan hanya 10 ribu ton, berarti kita surplus," kata Muljady.

Sehingga tidak ada alasan pedagang untuk menaikan harga, karena beras di Gorontalo sangat berlimpah.

Sementara di lapangan memang harga beras naik tapi tidak signifikan, ini terpengaruh dengan pemberitaan nasional harga beras naik.

Untuk mengantisipasi gejolak pasar yang terpengaruh dengan isu kenaikan harga beras secara nasional, pihak Bulog Gorontalo sejak awal tahun 2018 sudah melakukan operasi pasar cadangan beras pemerintah.

Stok beras Bulog adalah jenis beras medium dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp9.450 perkilogram.

"Operasi pasar yang kita lakukan saat ini adalah penetrasi pasar yang kita pasok ke pedagang pengecer di pasar sentral dengan harga di bawah harga eceran tertinggi yaitu sebesar Rp9.350,00 perkilogram," kata Castro Hermanses, kepala Bulog Gorontalo.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018