Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Gorontalo menjalin koordinasi pengawasan terkait kenaikan harga beras di daerah tersebut.

Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, Rabu, mengatakan bahwa koordinasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi gejolak pasar yang terpengaruh dengan isu kenaikan harga beras secara nasional.

"Saya sudah melakukan pemeriksaan dan harga beras naik kurang lebih Rp2.000/kilogram, oleh karena itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus mengawasi ini juga," ucapnya.

Nelson meminta Disperindag Kabupaten Gorontalo untuk melakukan pengawasan dan kontrol secara berkelanjutan.

"Penting bagi kita untuk melakukan pengawasan karena di daerah lain tren harganya sedang naik, namun Alhamdulillah di Gorontalo akan segera musim panen, sehingga jangan harga naik dan kita berharap harga tetap stabil," jelasnya.

Saat ini juga Bulog Subdivisi Regional Gorontalo menggelar Operasi Pasar untuk menekan kenaikan harga beras di Pasaran Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Castro Hermanses, Kepala Bulog Subdivre Gorontalo, mengatakan untuk Kota Gorontalo pihaknya melakukan penekanan harga beras di Pasar Sentral.

"Kita melakukan Operasi Pasar dengan cara menekan langsung ke distributor hingga pengecer," ungkap Castro.

Ia mengungkapkan bahwa sudah menjadi tugas Bulog untuk turun ke masyarakat jika terjadi kenaikan harga beras medium sesuai dengan Peraturan Menteri Pedagangan.

Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan yaitu Rp9.450/kg, dan pada Operasi Pasar tersebut, Bulog menjual dibawah HET yaitu Rp9.350/kg.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018