Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kantor Wilayah Kementrian Wilayah Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Gorontalo segera membangun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terpadu, yang rencananya berlokasi di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Kepala Kanwil Kemenkumham Agus Subandriyo usai menemui Gubernur Gorontalo menjelaskan sebagai langkah awal pembangunan Lapas terpadu tersebut, tahun ini akan membangun Lapas Khusus Perempuan di lokasi yang sama.
"Jadi pembangunannya bertahap, untuk tahun ini baru lapas perempuan, berikutnya nanti akan ada lapas pria relokasi dari lapas Donggala Kota Gorontalo yang ada saat ini," kata Subandriyo.
Diharapkan lebih kurang 80 orang tahanan titipan dan napi perempuan yang ada di lapas Donggala di Kota Gorontalo, akhir tahun ini sudah bisa dipindahkan di lapas terpadu tersebut.
Kanwil Kemenkumham Gorontalo awal tahun ini juga akan memanfaatkan Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang telah rampung dibangun di Kota Gorontalo.
Jika dua lapas itu sudah berfungsi, maka diharapkan dapat mengurai tingkat kepadatan hunian di Lapas Donggala.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengapresiasi langkah Kemenkumham, menurutnya pembangunan lapas baru sudah lama ia perjuangkan namun hingga kini belum teralisasi, dimana Pemerintah Provinsi Gorontalo (Pemprov) sejak tahun 2015 secara resmi sudah menghibahkan tanah seluas 8,7 hektare kepada Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoly.
"Lapas Donggala kondisinya memprihatinkan, tidak layak lagi ditempati karena sudah padat, makanya sejak dulu saya dorong terus supaya pak Menteri bangun lapas baru di Gorontalo," kata Rusli Habibie.
Gubernur bahkan akan memberikan tambahan hibah tanah seluas dua hektare untuk kebutuhan lapas baru, dan ia juga meminta kepada Asisten I Bidang Pemerintahan untuk mempercepat proses serah terima hibah.
Jika nanti pembangunan Lapas Terpadu sudah selesai, maka Lapas Donggala akan dipindahkan dan dialihkan statusnya menjadi Rumah Tahanan Negara (Rutan)
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kepala Kanwil Kemenkumham Agus Subandriyo usai menemui Gubernur Gorontalo menjelaskan sebagai langkah awal pembangunan Lapas terpadu tersebut, tahun ini akan membangun Lapas Khusus Perempuan di lokasi yang sama.
"Jadi pembangunannya bertahap, untuk tahun ini baru lapas perempuan, berikutnya nanti akan ada lapas pria relokasi dari lapas Donggala Kota Gorontalo yang ada saat ini," kata Subandriyo.
Diharapkan lebih kurang 80 orang tahanan titipan dan napi perempuan yang ada di lapas Donggala di Kota Gorontalo, akhir tahun ini sudah bisa dipindahkan di lapas terpadu tersebut.
Kanwil Kemenkumham Gorontalo awal tahun ini juga akan memanfaatkan Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang telah rampung dibangun di Kota Gorontalo.
Jika dua lapas itu sudah berfungsi, maka diharapkan dapat mengurai tingkat kepadatan hunian di Lapas Donggala.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengapresiasi langkah Kemenkumham, menurutnya pembangunan lapas baru sudah lama ia perjuangkan namun hingga kini belum teralisasi, dimana Pemerintah Provinsi Gorontalo (Pemprov) sejak tahun 2015 secara resmi sudah menghibahkan tanah seluas 8,7 hektare kepada Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoly.
"Lapas Donggala kondisinya memprihatinkan, tidak layak lagi ditempati karena sudah padat, makanya sejak dulu saya dorong terus supaya pak Menteri bangun lapas baru di Gorontalo," kata Rusli Habibie.
Gubernur bahkan akan memberikan tambahan hibah tanah seluas dua hektare untuk kebutuhan lapas baru, dan ia juga meminta kepada Asisten I Bidang Pemerintahan untuk mempercepat proses serah terima hibah.
Jika nanti pembangunan Lapas Terpadu sudah selesai, maka Lapas Donggala akan dipindahkan dan dialihkan statusnya menjadi Rumah Tahanan Negara (Rutan)
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018