Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kementrian Pertanian RI menargetkan Serapan Gabah Petani (Sergap) Provinsi Gorontalo hingga akhir Juni 2018 mencapai 10,852 Ton.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional Agung Hendriadi, Senin, mengatakan angka itu diperoleh dari delapan persen total produksi gabah atau beras Gorontalo.

"Untuk skala nasional kami ditargetkan menyerap gabah petani sebesar 2,2 Juta Ton hingga akhir bulan Juni," katanya saat Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Program Sergap sengaja digulirkan untuk menjaga kondisi harga di tingkat petani tetap stabil.

Di samping itu, lanjutnya, program tersebut dinilai tepat untuk menjaga cadangan beras pemerintah.

Jika sewaktu waktu produksi beras menurun dan permintaan meningkat, maka beras pemerintah yang disimpan oleh Bulog bisa didistribusi pada masyarakat.

Untuk menyukseskan target 10.852 ton tersebut, Kementrian Pertanian sudah menyusun target penyerapan harian yang harus dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Gorontalo.

Untuk Kabupaten Gorontalo ditargetkan sebesar 15 ton per hari, Boalemo 12,9 ton per hari, Bone Bolango 12,1 ton per hari.

Sementara untuk Kabupaten Gorontalo Utara ditargetkan menyerap gabah petani sebesar 10,3 ton per hari, Pohuwato 12,9 ton per hari, Kota Gorontalo 2,5 ton per hari dan Dinas Pertanian Provinsi sebesar 16,6 ton.

Secara teknis program Sergap mengandalkan tiga pihak terkait yakni pihak bank BRI sebagai penyalur kredit, pihak Kodim 1304 sebagai perpanjangan tangan petani, serta Sub Drive Bulog Gorontalo sebagai penampung gabah petani.

"Untuk harga beras pembelian pemerintah sudah ditetapkan sebesar 7,300 rupiah per kilogram. Tapi ada harga fleksibilitas sebesar 20 Persen. Jadi kalo harganya 7.300 ditambah fleksibilitas 20 Persen maka harga belinya di kisaran 8.800 per kilogram," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Mulyadi Mario mengaku optimis mencapai target yang dibebankan oleh pemerintah. Ia menyebut jika produksi gabah Gorontalo tahun 2017 mencapai angka 350 Ribu Ton. Jika merunut dari angka itu, maka terget Sergap Gorontalo bisa dicapai bahkan bisa dilampaui.

"Kami sangat optimis. Kita kan tahun lalu surplus kurang lebih 68 ribu ton gabah setahun. Produksi kita mencapai 350 ribu ton. Jadi kalau hari ini kita ditargetkan menyerap gabah petani sebesar 10.852 ton maka saya kira itu bisa tercapai," tukasnya.

Pihaknya juga siap membantu pemerintah kabupaten dan kota, Kodim 1304, Bank BRI dan Sub Drive Bulog Gorontalo untuk mensukseskan program tersebut. Sementara Dinas Pertanian diminta untuk memfasilitasi petani utamanya dalam hal peralatan produksi, lantai jemur dan mesin penggiling pasca panen.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018