"Peranan tersebut meliputi pasokan yang dibutuhkan petani, seperti benih, pupuk, proses pertanian dan pemasaran hasil," ujar Nelson pada peluncuran Koperasi Tani Nusantara Mandiri, di Kabupaten Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan, mayoritas penduduk di Kabupaten Gorontalo adalah petani, sehingga merupakan peluang besar bagi koperasi tani untuk menjadikan petani bukan saja sebagai objek tetapi juga sebagai subjek atau mitra koperasi dalam menyejahterakan petani ataupun anggota koperasi.
"Koperasi Tani Nusantara Mandiri adalah badan hukum ekonomi rakyat yang berada di bawah naungan DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Provinsi Gorontalo," kata Nelson yang juga Bupati Gorontalo.
Menurut Nelson Pomalingo, dari peluang yang ada dan dengan memanfaatkan sumber daya alam di Kabupaten Gorontalo berupa potensi lahan sawah yang kurang lebih dari 13.700 hektare dan lahan kering kurang lebih 65.000 hektare, maka kebutuhan akan benih dan bahan pertanian lainnya sangat vital.
Ia menjelaskan dengan adanya Koperasi Tani Nusantara Mandiri, maka akan memudahkan petani di Gorontalo dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui perantara koperasi tani sebagai mitra penjamin bagi anggota koperasi.
"Dengan memberikan kemudahan permodalan bagi para petani melalui koperasi tani berupa bagi hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan tengkulak," kata dia lagi.
Dia mengatakan, apabila petani sudah memiliki modal maka untuk mengakses pupuk, apalagi dibantu dengan benih dan lainnya akan membuat mereka semangat berproduksi.
Apalagi, kata Nelson, Koperasi Tani Nusantara Mandiri menjalin kerja sama dengan Masyarakat Agribisnis Indonesia (MAI) yang dipimpin oleh Fadel Muhammad dan Dewan Jagung Nasional.
"Kolaborasi ini akan menjadikan petani makin mandiri dan berimplikasi pada kemandirian pangan," katanya pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HKTI Gorontalo sebut koperasi pertanian berperan sejahterakan petani