Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menawarkan tujuh komoditas dan produk yang tersedia kepada provinsi lain saat Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Bandung, Jawa Barat.
Komoditas itu meliputi bidang pertanian, bidang perkebunan, peternakan, perikanan, dan ekonomi kreatif.
"Di bidang pertanian kami punya produk unggulan yakni jagung. Produksi kami cukup melimpah tahun 2017 mencapai angka 1,5 juta ton," kata Gubernur Rusli, di Gorontalo, Jumat.
Pada sisi lain, lanjutnya, Gorontalo membutuhkan komoditas lain yang tidak bisa dipenuhi di daerah ini.
"Yang kurang di daerah kami seperti umbi-umbian sebanyak 7.000 ton, kacang tanah 163 ton, dan bawang merah sekitar 3.500 ton," ujarnya lagi.
Sebelumnya, para gubernur se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) bersepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan komoditas dan produk unggulan antardaerah.
Kesepakatan itu tertuang dalam surat kesepakatan bersama yang ditandatangani pada Rakernas APPSI yang berlangsung di Trans Luxury Hotel Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/2).
Implementasi dari kerja sama ini yakni para gubernur sepakat untuk memenuhi ketersediaan dan kebutuhan komoditas serta produk unggulan tiap daerah.
Para pihak juga sepakat untuk memfasilitasi dan memediasi kerja sama perdagangan komoditas dan produk unggulan antardaerah, berdasarkan informasi ketersediaan dan kebutuhan yang terlampir.
Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, penandatanganan kerja sama ini sebagai wujud komitmen para gubernur se-Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Menurutnya, Indonesia tidak membutuhkan impor, sebab ketersediaan produk ada di daerah namun sebarannya tidak merata.
"Banyak yang terpaksa kami impor padahal ada di Surabaya, ada di DKI Jakarta, di Kalimantan, dan daerah lain," ujarnya pula.
Sebelum Rakernas 2018, APPSI sudah menyelenggarakan Workshop Perdagangan Produk Unggulan Daerah pada 22 November 2017 di Surabaya, Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Komoditas itu meliputi bidang pertanian, bidang perkebunan, peternakan, perikanan, dan ekonomi kreatif.
"Di bidang pertanian kami punya produk unggulan yakni jagung. Produksi kami cukup melimpah tahun 2017 mencapai angka 1,5 juta ton," kata Gubernur Rusli, di Gorontalo, Jumat.
Pada sisi lain, lanjutnya, Gorontalo membutuhkan komoditas lain yang tidak bisa dipenuhi di daerah ini.
"Yang kurang di daerah kami seperti umbi-umbian sebanyak 7.000 ton, kacang tanah 163 ton, dan bawang merah sekitar 3.500 ton," ujarnya lagi.
Sebelumnya, para gubernur se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) bersepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan komoditas dan produk unggulan antardaerah.
Kesepakatan itu tertuang dalam surat kesepakatan bersama yang ditandatangani pada Rakernas APPSI yang berlangsung di Trans Luxury Hotel Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/2).
Implementasi dari kerja sama ini yakni para gubernur sepakat untuk memenuhi ketersediaan dan kebutuhan komoditas serta produk unggulan tiap daerah.
Para pihak juga sepakat untuk memfasilitasi dan memediasi kerja sama perdagangan komoditas dan produk unggulan antardaerah, berdasarkan informasi ketersediaan dan kebutuhan yang terlampir.
Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, penandatanganan kerja sama ini sebagai wujud komitmen para gubernur se-Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Menurutnya, Indonesia tidak membutuhkan impor, sebab ketersediaan produk ada di daerah namun sebarannya tidak merata.
"Banyak yang terpaksa kami impor padahal ada di Surabaya, ada di DKI Jakarta, di Kalimantan, dan daerah lain," ujarnya pula.
Sebelum Rakernas 2018, APPSI sudah menyelenggarakan Workshop Perdagangan Produk Unggulan Daerah pada 22 November 2017 di Surabaya, Jawa Timur.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018