Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Kamis, mengatakan pihaknya mendorong Manajer PLN Gorontalo yang baru Edi Cahyono untuk menyelesaikan dua pekerjaan rumah terkait dengan masalah kelistrikan di daerah itu.

Masalah pertama menyangkut percepatan pembangunan PLTU Angrek 2?25 MegaWatt di Kabupaten Gorontalo Utara serta masalah elektrifikasi (akses listrik masyarakat) di Gorontalo.

"Saya titip ke Pak Edi agar pekerjaan rumah itu bisa segera tuntas. Selain mengawal pembangunan PLTU Angrek, masih ada beberapa desa di Gorontalo yang belum menikmati listrik," katanya di Gorontalo.

Ia menjelaskan meskipun listrik Gorontalo dan Sulawesi Utara surplus sekitar 50 MegaWatt, namun hal itu dinilai Rusli masih cukup rawan untuk terjadi pemadaman listrik.

Penyebabnya anyak pembangkit listrik diesel milik PLN berusia tua dan butuh perawatan, serta pertumbuhan pengguna listrik baru yang terus meningkat.

"Makanya butuh kerjasama dan komunikasi yang baik antara Pemda dan PLN. Alhamdulillah sejauh ini jika ada pemadaman maka jadwal dan lokasi pemadaman tersosialisasi dengan baik," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Gubernur Idris Rahim saat menerima kunjungan Edi di Rumah Jabatan Wagub beberapa waktu lalu.

Wagub menilai, masalah pemadaman listrik masih kerap terjadi di Gorontalo dan dikeluhkan warga, sehingga butuh komunikasi dan sinergi semua pihak.

Palinh tidak, kata dia, jadwal dan waktu pemadaman dapat tersosialisasi dengan baik.

"Kalau pemadaman listrik, saya sama pak gubernur yang jadi sasaran. Kami bahkan dimaki-maki rakyat kami sendiri. Tapi ya sudah begitulah resiko jabatan," ungkapnya.

Edi Cahyono mengatakan dirinya sebelumnya bertugas di Luwuk, Sulawesi Tengah.

Sebagai manajer PLN yang baru, ia mengaku sedang mencoba membangun komunikasi dengan pimpinan daerah termasuk unsur Forkopimda di Gorontalo.

Ia berharap kerjasama yang telah terbangun selama ini dapat ditingkatkan untuk kinerja PLN yang lebih baik.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018