Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengimbau pemerintah daerah terus meningkatkan kesejahteraan guru.
"Daerah ini masih menjadi kawasan terluar, terdepan dan tertinggal (3T), banyak guru mengajar di wilayah pedalaman, perbatasan dan kepulauan, maka kesejahteraan guru harus ditingkatkan," ujar legislator Gorontalo Utara, Harto Husain, Jumat, di Gorontalo.
Pemerintah daerah diharapkan mampu mengalokasikan tunjangan khusus bagi guru di daerah ini, apalagi guru honorer yang penghasilannya masih dibawa Rp1 juta/bulan.
"Jika guru sejahtera, saya yakin kegiatan pendidikan akan terlaksana dengan baik sebab mereka tidak akan memikirkan kerja sampingan yang akan menyita waktu belajar sebab guru pun dituntut memperkaya ilmu pengetahuan yang akan mendukung aktivitas mereka menyukseskan kegiatan belajar mengajar di kelas," ujar politisi Partai Demokrat itu.
Ia berharap, pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan untuk mengajukan anggaran yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan guru.
Para guru di daerah itu pun diharapkan tidak hanya menerima gaji namun tunjangan yang sesuai.
Harto mencontohkan, kegiatan pendidikan di Pulau Dudedo berstatus desa di Kecamatan Anggrek.
Pemerintah daerah diharapkan menyiapkan fasilitas khusus seperti perahu yang bisa digunakan guru untuk menjalankan tugasnya, termasuk menjangkau siswa dari satu dusun ke dusun lain.
"Paling tidak, mereka disiapkan rumah dinas khusus serta tunjangan memadai agar aktivitas mereka lebih mudah apalagi jika harus melakukan koordinasi di pusat kecamatan ataupun kabupaten," ujarnya.
DPRD pun berharap kata Harto, gaji dan tunjangan yang sesuai membuat para guru betah tinggal menetap di tempat tugas, seperti di Pulau Dudepo dan Kecamatan Ponelo Kepulauan, termasuk wilayah pedalaman dan perbatasan, diantaranya di Kecamatan Tolinggula yang ada di ujung barat kabupaten itu.
Ke depan kata Harto, pemerintah daerah harus berupaya menambah jumlah guru serta ditempatkan merata sesuai kebutuhan di daerah ini dan fokus meningkatkan kesejahteraan mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Daerah ini masih menjadi kawasan terluar, terdepan dan tertinggal (3T), banyak guru mengajar di wilayah pedalaman, perbatasan dan kepulauan, maka kesejahteraan guru harus ditingkatkan," ujar legislator Gorontalo Utara, Harto Husain, Jumat, di Gorontalo.
Pemerintah daerah diharapkan mampu mengalokasikan tunjangan khusus bagi guru di daerah ini, apalagi guru honorer yang penghasilannya masih dibawa Rp1 juta/bulan.
"Jika guru sejahtera, saya yakin kegiatan pendidikan akan terlaksana dengan baik sebab mereka tidak akan memikirkan kerja sampingan yang akan menyita waktu belajar sebab guru pun dituntut memperkaya ilmu pengetahuan yang akan mendukung aktivitas mereka menyukseskan kegiatan belajar mengajar di kelas," ujar politisi Partai Demokrat itu.
Ia berharap, pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan untuk mengajukan anggaran yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan guru.
Para guru di daerah itu pun diharapkan tidak hanya menerima gaji namun tunjangan yang sesuai.
Harto mencontohkan, kegiatan pendidikan di Pulau Dudedo berstatus desa di Kecamatan Anggrek.
Pemerintah daerah diharapkan menyiapkan fasilitas khusus seperti perahu yang bisa digunakan guru untuk menjalankan tugasnya, termasuk menjangkau siswa dari satu dusun ke dusun lain.
"Paling tidak, mereka disiapkan rumah dinas khusus serta tunjangan memadai agar aktivitas mereka lebih mudah apalagi jika harus melakukan koordinasi di pusat kecamatan ataupun kabupaten," ujarnya.
DPRD pun berharap kata Harto, gaji dan tunjangan yang sesuai membuat para guru betah tinggal menetap di tempat tugas, seperti di Pulau Dudepo dan Kecamatan Ponelo Kepulauan, termasuk wilayah pedalaman dan perbatasan, diantaranya di Kecamatan Tolinggula yang ada di ujung barat kabupaten itu.
Ke depan kata Harto, pemerintah daerah harus berupaya menambah jumlah guru serta ditempatkan merata sesuai kebutuhan di daerah ini dan fokus meningkatkan kesejahteraan mereka.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018