Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto, Selasa, mengatakan program Bantuan Pangan Nontunai Daerah (BPNTD) yang resmi diluncurkan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo dapat menanggulangi kemiskinan di daerah.

Menurutnya program tersebut dapat menjadi percontohan bagi daerah lain, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Ini bisa dijadikan contoh bagaimana pemerintah daerah bisa melakukan inovasi yang kreatif untuk program program bantuan sosial. Artinya selain mereka mendapatkan bantuan dari pusat seperti Rastra dan PKH, gubernur juga menambahkan dengan BPNT daerah," katanya saat berkunjung ke Gorontalo, Selasa.

Edi berharap agar program ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan pangan harian.

Ia juga meminta agar bantuan pangan non tunai bisa bersinergi dengan bantuan pemerintah pusat, untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

"Misalnya kalau PKH kita berharap keluarga bisa menyekolahkan anaknya dengan baik serta bisa memeriksakan kesehatan, maka program ini bisa memenuhi dari sisi kebutuhan pangan," tambahnya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengungkapkan BPNTD merupakan bantuan yang diberikan kepada 35 Ribu warga miskin Gorontalo, dengan alokasi dana Rp42 miliar.

"Program ini sudah kami uji coba di bulan November-Desember tahun lalu. Saat itu ada 20 ribu warga penerima manfaat. Tahun ini kita tingkatkan lagi menjadi 35 ribu warga penerima," ungkapnya.

Manfaat dari program ini yakni setiap warga miskin bisa menukarkan kartu NKRI Peduli dengan bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, gula pasir dan ikan segar senilai 100 ribu rupiah setiap bulan.

Penukaran kartu bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Bank BRI sebagai operator pengelola keuangan.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018