Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perndidikan (Diknas) Provinsi Gorontalo Amran Pahrun, mengatakan 100 persen sekolah di daerah tersebut tahun ini mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

"Dari 34 provinsi di Indonesia, ada 16 daerah termasuk Gorontalo yang seluruh sekolahnya mengikuti UNBK karena fasilitas sudah bertambah," ujarnya saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional, Senin.

Ia menjelaskan UN terdiri dari UNBK dan UN Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP), namun seluruh sekolah sebelumnya telah mendapat bantuan komputer dan server sehingga pada tahun 2018 bisa mengikuti UNBK.

Bantuan tersebut berjumlah 795 unit dan menjangkau hingga ke sekolah-sekolah yang terletak di pelosok.

Data Diknas menyebut jumlah peserta UNBK tingkat SLTA di Provinsi Gorontalo tahun 2018 sebanyak 17.759 siswa.

Jumlah itu terdiri dari SMA 8.135 orang, SMK 6.104 orang, Madrasah Aliyah 1.829 orang, dan Paket C sebanyak 1.511 orang.

Pelaksana Harian Sekda Provinsi Gorontalo, Weni Liputo mengatakan, peserta UNBK tingkat SLTA bukan jumlah yang banyak bila dibandingkan peserta UN seluruh daerah dengan total sekitar empat juta orang.

"Yang paling penting adalah kualitasnya. Orang berprestasi tapi tidak jujur, maka dia bukan apa-apa. Kejujuran dan prestasi harus beriringan," ujarnya.

Menurutnya tingkat percaya diri siswa, akan mendorong untuk berbuat jujur dalam mengerjakan soal-soal UN.

Ia juga menyarankan siswa untuk memanfaatkan waktu dengan baik, serta melakukan kroscek kembali pada jawaban-jawaban yang sudah diisi.

"Jika waktu tersisa dan sudah selesai mengerjakan ujian, tolong jangan membuat kegaduhan dan mengganggu yang lain," tambahnya.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018