Makassar (Antaranews Gorontalo) - Apel besar terakhir pada masa kepemimpinan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo diselimuti suasana haru.

"Kalian adalah saudara saya, sahabat saya, ini hari terakhir saya memparipurnakan tugas saya, saya ingin menyampaikan banyak hal tapi pasti tidak bisa saya rangkum dengan bahasa yang tepat," kata Syahrul dengan suara tercekat di hadapan ratusan peserta Apel Besar tersebut di Makassar, Jumat.

Syahrul mengaku sebagai lelaki Bugis-Makassar ia gengsi meneteskan air mata, karena itu ia mengenakan kaca mata hitam agar air matanya tidak terlihat.

Pada kesempatan tersebut Syahrul mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai lingkup Pemprov yang telah mendukung jalannya pemerintahan di Sulsel.

"Sepuluh tahun saya sempurnakan perjalanan saya di sini, dan kalau ada yang baik, itu dari kalian," ucapnya.

Ia juga menitipkan keberlanjutan pembangunan Sulsel kepada ratusan pegawai yang mengikuti Apel Besar tersebut.

"Kita belum sampai di puncak, bangsa ini terlalu besar untuk dikalahkan oleh bangsa lain, kita tidak boleh kalah dari Malaysia atau Singapura, kita punya sumber daya alam dan manusia yang besar, saya titipkan itu,"tuturnya.

Terakhir, Syahrul berpamitan dan meminta maaf jika selama memimpin pernah melakukan kesalahan atau menyakiti hati para pegawai.

"Saya pamit, kita tidak berpisah, saya hanya meninggalkan jabatan," pungkasnya.

Sepanjang jalannya Apel para pegawai dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tampak begitu terharu. Beberapa tampak berulang kali menghapus air matanya. Usai Apel Besar, para pegawai berkesempatan bersalaman dan berfoto bersama Gubernur Syahrul yang akan mengakhiri masa jabatannya pada akhir pekan.

 

Pewarta: Nurhaya J Panga

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018