Jakarta, (Antara News) - PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa menjalani dan memaknai semua tahapan pemilu dengan kegembiraan politik dan gerakan bersama rakyat dalam narasi cinta Tanah Air dan bukan dengan menyampaikan provokasi serta ujaran kebencian.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Sabtu mengatakan elite politik yang menjadi panutan masyarakat hendaknya menyapaimkan kegembiraan politik dan makin menguatkan persatuan bangsa.

PDI Perjuangan, kata dia, sangat prihatin dengan kontestasi politik yang diwarnai berbagai ujaran kebencian, provokasi, dan pernyataan negatif lainnya yang jauh dari tradisi ketimuran.

"Dalam tradisi kebudayaan di seluruh pelosok Nusantara, semuanya penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan, kerukunan, welas asih, dan sopan santun, serta moral dan etika, termasuk kedisiplinan dalam berbicara," katanya.

Menurut dia, pernyataan yang berkeadaban dan mencerdaskan publik, serta berorientasi pada kemajuan bangsa inilah yang seharusnya dikedepankan, bukannya sebaliknya yakni keluar berbagai ungkapan yang menciptakan pertentangan dan energi bangsa terkuras ke dalamnya.

Menurut Hasto, PDI Perjuangan mencermati bahwa orientasi kekuasaan yang berlebihan dengan praktik menghalalkan segala cara, telah membuat sebagian kecil tokoh merasionalkan segala tindakannya.

"Harus diingat bahwa pilkada, pemilu legislatif dan pemilu presiden, hanyalah alat  mencari pemimpin untuk rakyat. Siapapun yang dipercaya rakyat, menjadi pemimpin bangsa Indonesia, hendaknya dapat diterima dengan baik," katanya.

Hasto menjelaskan pemimpin akan menjalankan amanah rakyat selama lima tahun atau maksimal 10 tahun, hal itu diatur dalam undang-undang.

"Jadi, pemilu adalah peristiwa politik biasa dalam tatanan negara demokratis. Jangan sampai pemilu menghadirkan provokasi yang memecah belah bangsa," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018