Jakarta, (ANTARA GORONTALO) - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu menyatakan seluruh jamaah haji pada musim haji 1435 H/2014 M akan menggunakan hotel atau bukan pemondokan lagi, bahkan hotel bintang tiga ke atas itu dilengkapi mushalla.

"Untuk musim haji sekarang menggunakan istilah hotel, bukan pemondokan. Hampir semuanya bintang tiga ke atas dan semua dilengkapi mushalla," katanya di hadapan para Kabid Haji Kemenag Provinsi seluruh Indonesia saat membuka Orientasi Pelayanan Transportasi Udara Jamaah Haji Indonesia, Jakarta.

Pada acara itu, Dirjen PHU menjelaskan berbagai persiapan di Arab Saudi. Tim perumahan sudah mendapatkan sekitar 116 hotel yang akan ditempati calon jamaah haji Indonesia.

"Hotel calon jamaah haji Indonesia lebih nyaman dengan pelayanan lebih bagus juga. Pintu masuknya menggunakan kartu, kamar dilengkapi TV, kulkas, mesin cuci, dan fasilitas dapur," kata Anggito.

Bahkan di daerah Jarwal ada yang sekelas bintang lima. Sekarang betul-betul menengah ke atas. Tidak ada yang sekelas bintang dua. Meski tetap ada perbedaan kualitas hotel, namun semuanya ada di kisaran standar hotel bintang tiga sampai lima.

Untuk memberikan rasa keadilan, penempatan jamaah haji Indonesia menggunakan sistem qur'ah (undian). "Agar lebih adil, kita melakukan sistem qur'ah," katanya.

Senada dengan itu, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis juga menyatakan bahwa standar perumahan jamaah haji tahun ini meningkat, dari apartemen ke hotel. Namun, Sri Ilham menegaskan, perlunya antisipasi dan sosialisasi kepada calon jamaah haji Indonesia.

"Perubahan profile akomodasi ini perlu sosialisasi kepada jamaah haji, khususnya bagi yang belum pernah keluar negeri atau belum pernah tinggal di hotel," tegas Sri Ilham.

Menurut Sri Ilham, standar dasar hotel calon jamaah haji Indonesia mencakup luas lobi yang tidak kurang dari 50 meter persegi, kapasitas lift memadai, ada tempat jemuran, dapur, ruang makan, dan tempat shalat.

"Kita juga meminta kepada pemilik rumah untuk menyiapkan fasilitas kafetaria," tambahnya.  
    
Sri Ilham menambahkan bahwa penempatan jamaah laki-laki dan perempuan pada penyelenggaraan haji tahun ini akan dipisah. Peraturan ini berlaku baik untuk jamaah maupun petugas, termasuk suami-istri.

Berbeda dengan sebelumnya, pada penyelenggaran haji 1435H ini, setiap mushalla hotel akan dimakmurkan dengan beragam kegiatan pengajian.

Anggito menambahkan bahwa Direktur Pembinaan Haji akan melakukan program khusus untuk memakmurkan mushalla di hotel. "Nantinya akan dibuat forum-forum untuk melakukan pengajian," kata Anggito.

Jarak Hotel
    
Sri Ilham Lubis menjelaskan seiring perluasan Masjidil Haram dan pembongkaran beberapa bangunan di sekitanya, maka jumlah hotel dengan kualitas yang bagus dan dekat dengan Masjidil Haram semakin sedikit.  
    
"Beberapa hotel yang dekat bangunannya dengan Masjidil Haram kurang bagus dan kadang malah dikeluhkan oleh jamaah," terang Sri Ilham.

Untuk tahun 1435 H, jarak hotel calon jamaah haji Indonesia yang terjauh dari Masjidil Haram adalah 4 km, namun ada fasilitas transportasi.

"Kalau tahun lalu yang diberikan fasilitas transportasi adalah pemondokan yang jaraknya dari Masjidil Haram di atas 2 km, tahun ini yang berjarak 2 km pun diberi layanan transportasi," kata Sri Ilham.

"Sekitar 80 persen calon jamaah haji kita menempati hotel dengan jarak 2 km ke atas dan semuanya akan diberi layanan transportasi," imbuhnya.

Sri Ilham menambahkan bahwa ada juga pemondokan yang dekat, dan berjarak sekitar 600 m dari Masjidil Haram.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014