Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Harga tomat yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami kenaikan mencapai 50 persen.
Pantauan wartawan di pasar tradisional Moluo Kwandang, Kamis, harga tomat mencapai Rp20.000/kg atau naik dari harga sebelumnya Rp10.000/kg.
Dullah, pedagang tomat di pasar tradisional itu mengatakan, kenaikan harga tomat cukup cepat, sebab pada pasar Senin (4/6), harga tomat sempat turun dari Rp12.000/kg menjadi Rp10.000/kg.
"Namun saat ini, harga tomat naik drastis akibat pasokan yang menurun," ujarnya.
Ia mengaku, kenaikan harga tersebut cukup berpengaruh pada tingkat penjualan, sebab daya beli menurun.
Jika sebelumnya, Dullah mengaku bisa menjual tomat hingga 15 kilo gram, kini menurun bahkan pembeli rata-rata membeli harga eceran Rp5.000 saja.
Sarintan, salah seorang pembeli berharap, harga komoditas rempah-rempah tidak terus naik jelang lebaran Idul Fitri 1439 hijriah.
Apalagi untuk tomat kata ia, tidak ada komoditas rempah yang bisa menggantikannya.
"Jika harga tomat naik, terpaksa tetap membeli meski jumlah pembeliannya dikurangi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Pantauan wartawan di pasar tradisional Moluo Kwandang, Kamis, harga tomat mencapai Rp20.000/kg atau naik dari harga sebelumnya Rp10.000/kg.
Dullah, pedagang tomat di pasar tradisional itu mengatakan, kenaikan harga tomat cukup cepat, sebab pada pasar Senin (4/6), harga tomat sempat turun dari Rp12.000/kg menjadi Rp10.000/kg.
"Namun saat ini, harga tomat naik drastis akibat pasokan yang menurun," ujarnya.
Ia mengaku, kenaikan harga tersebut cukup berpengaruh pada tingkat penjualan, sebab daya beli menurun.
Jika sebelumnya, Dullah mengaku bisa menjual tomat hingga 15 kilo gram, kini menurun bahkan pembeli rata-rata membeli harga eceran Rp5.000 saja.
Sarintan, salah seorang pembeli berharap, harga komoditas rempah-rempah tidak terus naik jelang lebaran Idul Fitri 1439 hijriah.
Apalagi untuk tomat kata ia, tidak ada komoditas rempah yang bisa menggantikannya.
"Jika harga tomat naik, terpaksa tetap membeli meski jumlah pembeliannya dikurangi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018