Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas tomat memberikan andil 0,37 persen dari inflasi bulan ke bulan (mtm) Provinsi Gorontalo 0,10 persen dan penyumbang utama inflasi pada Februari 2025.
"Selanjutnya komoditas kangkung 0,07 persen, emas perhiasan 0,07 persen, ikan cakalang 0,04 dan ikan layang 0,04 persen," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan, pada Februari 2025 Provinsi Gorontalo mengalami deflasi tahunan (yoy) sebesar 0,29 persen, Kota Gorontalo mengalami deflasi tahunan sebesar 0,51 persen dan Kabupaten Gorontalo mengalami deflasi tahunan sebesar 0,10 persen.
"Deflasi tahunan Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada empat kelompok pengeluaran," ucap dia.
Empat kelompok tersebut yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 13,99 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,05 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,83 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,35 persen.
Sedangkan tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi dibandingkan tahun sebelumnya (yoy) yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,31 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,95 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,10 persen; kelompok transportasi sebesar 1,02 persen.
"Serta kelompok pendidikan sebesar 0,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,76 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,02 persen," kata dia.