Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Senin menyatakan bersikap netral menghadapi Pemilihan Kepala Daerah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo yang rencananya digelar 27 Juni.

Rusli Habibie mengatakan tiga pasangan calon yang maju adalah orang-orang terbaik, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

"Sikap saya sebagai Gubernur jelas harus netral. Tapi sebagai Ketua DPD I Golkar, saya tunduk pada perintah partai untuk mendukung calon yang diusung Partai Golkar," katanya di Gorontalo Senin.

Ia menilai ajang Pilkada sebagai momen pesta rakyat, bergembira memilih pemimpin masa depan tanpa ada perselisihan apalagi mengganggu keamanan dan ketertiban daerah.

"Uniknya lagi, tiga calon wali kota Gorontalo yang bertarung ini sudah berpengalaman memimpin daerah," imbuhnya.

Adhan Dambea pernah menjabat wali kota Gorontalo periode 2008-2013, Marten Taha sebagai wali kota periode selanjutnya serta Rum Pagau pernah menjadi bupati Boalemo periode 2012-2017.

Ketiganya juga pernah menjabat sebagai ketua DPD II Golkar di daerahnya masing-masing saat menjabat sebagai kepala daerah.

"Maka saya lebih senang menyebut Pilwako ini sebagai ajang penilaian pemimpin bukan pemilihan. Semua calon sudah pernah menjabat, sekarang waktunya bagi rakyat menilai siapa yang pantas menjadi pemimpin mereka," tukasnys.

Tahapan Pilkada Kota Gorontalo telah masuk dalam debat kandidat calon wali kota dan wakil wali kota Gorontalo diikuti oleh tiga pasangan calon pada Senin (18/6).

Debat yang mengambil tema "Pelayanan Publik Untuk Kesejahteraan Masyarakat" merupakan debat terakhir yang digelar KPU sebelum pemilihan pada 27 Juni 2018 nanti.

Pilkada ini Gorontalo diikuti oleh pasangan ADHA (Adhan Dambea-Hardi Hemeto) nomor urut 1, MATAHARI (Marten Taha-Ryan Kono) nomor urut 2, serta paket RAMAH (Rum Pagau-Rusliyanto Monoarfa) nomor urut 3.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018