Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Sejumlah pedagang di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, memprediksi harga ayam hidup maupun daging ayam akan turun setelah Hari Raya Idul Adha pada Agustus 2018.

Berdasarkan pantauan di pasar tradisional saat ini harga ayam pedaging mencapai Rp65 ribu/ekor untuk ukuran besar, serta Rp60 ribu untuk ukuran lebih kecil.

"Sekarang memang masih mahal, karena harga dari peternak juga naik. Banyak konsumen protes karena harganya hampir sama dengan ayam kampung," ungkap Kadi Ahmad, salah seorang pedagang di Kota Gorontalo, Sabtu.

Menurutnya naiknya harga ayam pedaging terjadi menjelang lebaran Idul Fitri lalu, kemudian berlanjut usai lebaran karena permintaan yang tinggi hingga diprediksikan sampai Idul Adha.

"Bulan syawal kan dianggap bulan baik untuk menggelar hajatan bagi umat muslim, jadi beberapa harga kebutuhan pokok masih naik. Biasanya setelah Idul Fitri harganya turun, karena permintaan juga berkurang," kata pedagang lainnya, Suritno Wahab.

Ia mengungkapkan, dalam sebulan terakhir permintaan ayam pedaging meningkat lebih dari 100 persen dibanding sebelum bulan puasa.

Sebelumnya ia hanya berhasil menjual 60 ekor ayam dalam sehari, tapi saat ini bisa laris hingga 135 ekor dengan melayani penjualan secara eceran.

"Kalau ada permintaan dari pengusaha katering, jumlah ayam yang laku akan lebih banyak lagi. Tapi itu tidak setiap hari," tukasnya.

Sementara itu harga daging sapi naik pada Rp120 ribu/kilogram, dari harga sebelumnya Rp110 ribu per kilogram.

Berbeda dengan harga daging ayam, harga daging sapi diprediksi justru tidak akan turun lagi meski permintaan berkurang.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018