Pasuruan, Jawa Timur (Antaranews Gorontalo) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin, menyatakan, ledakan di Pogar, Bangil, Pasuruan, hari ini, tergolong berdaya ledak rendah atau low explosive karena kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu besar.
Ia mengemukakan, polisi saat ini juga telah menjinakkan sisa-sisa bahan peledak yang ada di dalam rumah, dan memasang garis polisi di lokasi kejadian supaya tidak ada warga yang masuk.
"Kami juga menyita beberapa buku yang berisi tentang jihad. Namun demikian, kami masih belum menemukan masuk dalam jaringan yang mana karena proses penyelidikan masih terus dilakukan," tuturnya.
Ia mengatakan, untuk korban anak pelaku saat ini sudah dalam penanganan medis di rumah sakit karena luka yang diderita tidak terlalu parah.
"Sedangkan istri yang bersangkutan saat ini sedang diperiksa polisi, karena istri korban tidak luka pada saat ledakan terjadi," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pelaku identitasnya sudah dikantongi dan dikejar polisi. "Bahkan ada laporan yang mengatakan kalau korban sempat ditembak dengan menggunakan senapan angin oleh warga. Selain itu, yang bersangkutan juga sempat menyerang kepala polsek," katanya.
Arifin menjelaskan, sebelumnya terjadi ledakan dari dalam rumah, dan saat itu oleh warga sekitar dikira ada ledakan tabung elpiji, sehingga sejumlah warga berinisiatif untuk menolong korban ledakan itu.
"Namun, pada saat akan ditolong, yang bersangkutan malah mengancam dengan akan meledakkan bom yang disimpan di dalam tas ransel. Kemudian yang bersangkutan melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Ia mengemukakan, polisi saat ini juga telah menjinakkan sisa-sisa bahan peledak yang ada di dalam rumah, dan memasang garis polisi di lokasi kejadian supaya tidak ada warga yang masuk.
"Kami juga menyita beberapa buku yang berisi tentang jihad. Namun demikian, kami masih belum menemukan masuk dalam jaringan yang mana karena proses penyelidikan masih terus dilakukan," tuturnya.
Ia mengatakan, untuk korban anak pelaku saat ini sudah dalam penanganan medis di rumah sakit karena luka yang diderita tidak terlalu parah.
"Sedangkan istri yang bersangkutan saat ini sedang diperiksa polisi, karena istri korban tidak luka pada saat ledakan terjadi," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pelaku identitasnya sudah dikantongi dan dikejar polisi. "Bahkan ada laporan yang mengatakan kalau korban sempat ditembak dengan menggunakan senapan angin oleh warga. Selain itu, yang bersangkutan juga sempat menyerang kepala polsek," katanya.
Arifin menjelaskan, sebelumnya terjadi ledakan dari dalam rumah, dan saat itu oleh warga sekitar dikira ada ledakan tabung elpiji, sehingga sejumlah warga berinisiatif untuk menolong korban ledakan itu.
"Namun, pada saat akan ditolong, yang bersangkutan malah mengancam dengan akan meledakkan bom yang disimpan di dalam tas ransel. Kemudian yang bersangkutan melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018