Gorontalo, 17/7 (Antara) - Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 melatih warga Desa Pangea, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo memproduksi pupuk organik, Selasa.
Pemateri pelatihan pembuatan pupuk organik, Pelda Roy Wangunusa mengatakan kegiatan itu dilakukan, melihat sebagian besar warga disana merupakan petani.
Penyuluhan pertanian ini kata dia, bertujuan agar pengetahuan warga bertambah sehingga produksi pertanian di desa ini bisa meningkat dan bermanfaat.
"Ini merupakan salah satu program non fisik TMMD ke-102 yaitu penyuluhan dan pelatiahn membuat pupuk dengan bahan alam yang berasal dari buah-buahan yang ada di lingkungan sekitar," ujarnya.
Ia menjelaskan, pupuk organik dapat dibuat dengan menggunakan buah-buahan seperti nanas, kedondong, mangga, semangka dan lainnya.
"Pertama-tama seluruh bahan dicampur dengan air panas, lalu dihaluskan. Hasilnya yang kemudian dapat dijadikan menjadi pupuk," ucapnya.
Roy mengatakan jika pupuk organik yang di paparkannya merupakan pupuk organik yang sangat ramah lingkungan dan tanpa bahan kimia.
"Cara pembuatan pupuknya sederhana, bahannya juga mudah didapatkan serta hasilnya pun bisa meningkatkan produktivitas pertanian hingga dua kali lipat," kata dia, lagi.
Ia menambahkan, struktur tanah di desa tersebut sangat cocok untuk penggunaan pupuk organik agar kesuburan tanah tidak berkurang dan tidak bergantung pada pupuk non organik.
? (KR-ADW).
(T.KR-ADW/B/Y003/C/Y003) 17-07-2018 23:04:19
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Pemateri pelatihan pembuatan pupuk organik, Pelda Roy Wangunusa mengatakan kegiatan itu dilakukan, melihat sebagian besar warga disana merupakan petani.
Penyuluhan pertanian ini kata dia, bertujuan agar pengetahuan warga bertambah sehingga produksi pertanian di desa ini bisa meningkat dan bermanfaat.
"Ini merupakan salah satu program non fisik TMMD ke-102 yaitu penyuluhan dan pelatiahn membuat pupuk dengan bahan alam yang berasal dari buah-buahan yang ada di lingkungan sekitar," ujarnya.
Ia menjelaskan, pupuk organik dapat dibuat dengan menggunakan buah-buahan seperti nanas, kedondong, mangga, semangka dan lainnya.
"Pertama-tama seluruh bahan dicampur dengan air panas, lalu dihaluskan. Hasilnya yang kemudian dapat dijadikan menjadi pupuk," ucapnya.
Roy mengatakan jika pupuk organik yang di paparkannya merupakan pupuk organik yang sangat ramah lingkungan dan tanpa bahan kimia.
"Cara pembuatan pupuknya sederhana, bahannya juga mudah didapatkan serta hasilnya pun bisa meningkatkan produktivitas pertanian hingga dua kali lipat," kata dia, lagi.
Ia menambahkan, struktur tanah di desa tersebut sangat cocok untuk penggunaan pupuk organik agar kesuburan tanah tidak berkurang dan tidak bergantung pada pupuk non organik.
? (KR-ADW).
(T.KR-ADW/B/Y003/C/Y003) 17-07-2018 23:04:19
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018