Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Harga ikan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, cukup tinggi hingga saat ini.

Kepala Bidang Budidaya dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara, Amanda Sunge, di Gorontalo, Rabu, mengatakan, pemicunya adalah kurangnya pasokan ikan dari nelayan.

"Stok ikan yang berkurang, memicu tingginya harga," ujarnya.

Saat ini kata ia, harga ikan cakalang segar yang biasanya dijual di kisaran Rp18.000 per kilo gram, kini menembus dua kali lipat.

Bahkan di pasar tradisional setempat, ikan cakalang segar ukuran sedang atau sekitar 800 ons, yang biasanya dijual Rp5.000-Rp7.500 per ekor, kini rata-rata dijual Rp10.000 per ekor.

Tingginya harga ikan kata Amanda, dinilai baik dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan, namun kondisi itu memicu tingginya inflasi di sektor perikanan.

Sementara itu, Kasubbag Perekonomian, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah setempat, Dumran Ahmad, mengatakan, salah satu solusi mencegah inflasi di sektor perikanan adalah meningkatkan program bantuan langsung bagi nelayan yang akan mendorong aktivitasnya.

"Peran nelayan dalam meningkatkan produksi perikanan tangkap sangat penting, maka mereka perlu diberi bantuan untuk memudahkan aktivitasnya, seperti bantuan modal maupun alat perikanan tangkap termasuk armada perahu yang memadai," ujarnya.

Ia optimistis, program konversi mesin perahu bahan bakar gas (BBG) yang akan segera disalurkan bagi 800 nelayan di daerah itu, akan memudahkan mereka dalam meningkatkan aktivitas perikanan tangkap.

Hasilnya kata Dumran, produksi perikanan potensial meningkat dan harga ikan di pasar akan "ramah" bagi konsumen.

 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018