Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Tahun 2018 merupakan tahun keempat dilaksanakan program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau "BUMN Hadir Untuk Negeri". Sama seperti tahun sebelumnya, lewat program itu, siswa berprestasi di 34 provinsi se-Indonesia, diberikan kesempatan mengenal keanekaragaman budaya provinsi lainya.

Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) diberikan kesempatan dari kementerian BUMN sebagai koordinator pelaksana kegiatan untuk Provinsi Gorontalo, sementara Perum Perumnas sebagai wakil pelaksana kegiatan.

Salah satu kegiatan program BUMN Hadir Untuk Negeri, yaitu Siswa Mengenal Nusantara (SMN), dimana BUMN disetiap provinsi, akan melakukan pertukaran siswa, untuk dapat mengenal kekayaan keberagaman budaya nusantara.

Sebanyak 38 siswa berasal dari 21 Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti seleksi kegiatan SMN, dimana dari 38 siswa tersebut, hanya akan dipilih 20 siswa terbaik diantara yang baik.

Menarikan dari 38 siswa tersebut, ada tiga siswa Difabel atau berkebutuhan khusus, yang diberikan kesempatan dan peluang yang sama untuk bisa mengikuti program tersebut, yaitu Andre Wartabone, Fikrianto Habi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Gorontalo, dan Fauziah Melu siswa SLB Kota Gorontalo.

Meskipun dengan sedikit keterbatasan, namun ketiga siswa tersebut, memiliki segudang prestasi tingkat nasional, baik itu dibidang olahraga maupun kesenian.

Andre Wartabone, ketika diwawancarai mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengikuti kegiatan tingkat nasional, diantaranya lomba Lari bagi tuna netra di Jakarta, Tenis Meja di Bandung, Catur di Makassar.

"Di bidang kesenian kami ada grup namanya 'Talenta Grup' dan kami memainkan musik modern, saya sendiri bisa memainkan alat musik gitar, dan juga bisa menyanyi" kata Andre Wartabone.

Fikrianto Habi pun demikian, yang memiliki prestasi disekolahnya, yaitu desain grafis dan menguasai penggunaan komputer. Begitu juga dengan Fauzia Melu, yang beberapa kali mengikuti lomba diluar daerah.

Seperti lomba Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Lombok dan meraih juara 1, lomba Hantaran di Bandung dan Jakarta, dan tekonologi multimedia bagi tuna rungu.

Kepala Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Lies Nun Heriyatisyah, ketika berbincang santai dengan ketiga siswa Difabel tersebut bertanya, apa yang nantinya akan dilakukan di Lampung lewat program SMN 2018 ini.

Dengan santainya Andre Wartabone dan kedua temannya menjawab bahwa, mereka akan menyanyikan lagu daerah Gorontalo, lengkap dengan terjemahaanya, akan memperkenalkan kuliner Gorontalo, bahasa serta adat budaya daerah.

"Kami akan menyalurkan kemampuan kami, termasuk bernyanyi dan puisi," ucap mereka yang diterjemahkan dengan bahasa isyarat oleh guru pendampingnya.

"Andre cita-citanya mau jadi apa setelah lulus sekolah," tanya Lies Nun Heriyatisyah.

"Saya ingin jadi pengacara, meski dengan keterbatasan, setelah lulus nanti saya akan kuliah dan jadi seorang pengacara," ujar Andre.

"Cita-citamu sangat tinggi, semangatnya luar biasa, Insha Allah nak, semoga apa yang kau cita-citakan bisa kamu raih suatu hari nanti," tutur Lies.

Baca juga: BUMN Gorontalo Lakukan Seleksi Peserta SMN 2018
Baca juga: Dikbudpora Gorontalo Apresiasi SMN BUMN Hadir Untuk Negeri

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018