Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Rachmat Fudail resmi menyandang gelar adat (pulanga) Gorontalo?yakni "Ti Tulai Bala lo Madala", Kamis.

Gelar yang berarti "Pemimpin yang Berjasa Mengamankan Negeri" diberikan oleh Duango lo adati Hulonthalo (Dewan Adat Gorontalo) bersama Baate Limo lo Pohalaa (lima pembesar negeri adat) yang berlangsung di Yiladia Dulohupa lo Ulipu Hulondhalo (Rumah Adat Dulohupa Gorontalo), Kota Gorontalo.

Salah seorang pembesar adat, A.W Lihu mengatakan pemberian gelar adat ini didasarkan pada prestasi Rachmat Fudail dalam menjaga kondisi keamanan dan ketertiban Gorontalo yang kondusif.

Selain itu, Kapolda kelahiran Jakarta 22 Desember 1961 itu dinilai sukses membangun Sekolah Polisi Negara (SPN) di Batudaa, Kabupaten Gorontalo melalui dana swadaya masyarakat, Pemda dan swasta.

Sejumlah prosesi adat harus dijalani Kapolda bersama istri dan keluarga diantaranya prosesi mopopiduduto pulanga (penobatan).

Penobatan dilakukan oleh A.W Lihu selaku Baate lo Limutu (pembesar adat dari negeri Limboto) beserta baate dari empat negeri adat lainnya.

"Pada hari ini Tuanku akan menerima gelar adat dan akan dikukuhkan dengan gelar adat "Ti Tulai Bala lo Madala". Tanah adalah milik yang mulia, air adalah milik yang mulia, angin adalah milik yang mulia, api adalah milik yang mulia tapi jangan berlaku sewenang-wenang" demikian potongan tahuda (pesan adat) yang disampaikan dalam Bahasa Gorontalo.

Pesan tersebut juga bermakna sumpah adat dan sumpah kenegaraan.

Menurutnya setiap penyandang gelar adat hendaknya bertindak dan bertutur kata yang baik, serta memimpin dengan arif dan bijaksana.

Bagi khalifah yang melanggar sumpah yang telah diucapkan maka akan mendapatkan biito (sanksi).

Dalam tradisi adat Gorontalo, dikenal dua jenis pulanga (gelar adat) yakni Pulanga Dilito dan Pulanga Tinepo.

Pulanga Dilito diberikan kepada Olingia, Huhuhu, Wulea lo Lipu yang sekarang disamakan dengan kedudukan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota, Camat yang memegang kendali menjalankan tugas pemerintahan, kemasyarakatan dan keamanan.

Pulanga Tinepo diberikan kepada putera dan puteri daerah Gorontalo yang berkedudukan sebagai tokoh nasional, pengusaha yang punya kendali terhadap pembangunan dan atau yang mempunyai jasa terhadap daerah Uduluwo Limo lo Pohalaa Gorontalo.

Rachmat Fudail menjadi Tauwa (pemimpin) yang ke 64 yang diberikan Pulanga Dilito.

Posisinya kini sejajar dengan para Bupati/Walikota/Gubernur dan wakilnya serta pemimpin lainnya yang sudah menerima gelar adat serupa.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018