Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Belasan pengusaha minyak kelapa kampung yang tergabung dalam Asosiasi Olahan Kelapa menemui Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di rumah dinasnya di Gorontalo, Rabu.

Pengusaha minyak kelapa skala rumahan itu membawa contoh produk-produk yang dihasilkan.

Ada sekitar 20 usaha rumahan yang serius menggeluti usaha tersebut dengan produk minyak goreng dan VCO (Virgin Cocconut Oil).

"Maksud kedatangan kami untuk meminta dukungan dari Gubernur, bagaimana produksi minyak kelapa kampung ini bisa dikenal sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya dengan membuka akses pasar," kata Ketua Asosiasi Olahan Kelapa, Iradat Bagy.

Pembukaan akses pasar, lanjutnya, sebetulnya sudah dilakukan oleh pemerintah provinsi melalui penyaluran Bantuan Pangan non Tunai Daerah (BPNT-D) kepada 35.000 warga miskin Gorontalo.

Warga penerima manfaat diarahkan untuk membeli minyak kampung di desa atau kecamatan yang ditunjuk bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

"Untuk BPNT-D kami sebetulnya dilibatkan, tapi ada kendala teknis di lapangan. Masih ada yang belum sinkron antara Bumdes, pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) maupun penyelenggara lainnya. Makanya kami tadi curhat ke pak gubernur," jelasnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie akan mengundang Dinas Sosial dan pihak terkait untuk mendiskusikan masalah pasar.

Salah satu masalah yang mengganjal yakni harga jual minyak kampung yang relatif lebih mahal dibanding minyak kelapa sawit.

"Makanya saya akan pertemukan semua unsur, apa yang menjadi kendala di lapangan sehingga produk minyak kelapa kampung ini tidak terserap dengan baik melalui program BPNT-D," jelas Rusli.

Cara lain yang dilakukan Gubernur Rusli yakni dengan menghubungi Direktur The Habibie Center Profesor Sofian Effendi.

Melalui Sofian, Rusli berharap bisa menjalin kerjasama agar produksi VCO dari Gorontalo bisa dilirik pasar.

"Dua minggu lalu ketemu saya bahwa kata beliau ada penemuan untuk mengurangi kepikunan itu salah satunya dengan VCO. VCO ini juga banyak diproduksi di Gorontalo. Nah potensi ini yang coba kami kerjasamakan," tambahnya.

Untuk menekan ongkos produksi, Rusli mempersilahkan para pemilik usaha menggunakan fasilitas Rumah Kemasan milik pemprov.

Rumah Kemas memiliki fasilitas mesin cetak label dan pengemasan produk IKM.

Bantuan mesin pengolahan juga sebelumnya sudah diserahkan meski masih dalam jumlah yang terbatas.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018