Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) melakukan pendampingan kepada tiga orang korban pelecehan oleh oknum honorer Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, inisial TD alias Tomi.

Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Perempuan, P2TP2A Kota Gorontalo, Rusmin Jafar, Rabu, mengatakan pihaknya menerima adanya laporan tentang pelecehan seksual terhadap tiga penari dari salah satu sanggar di daerah itu.

"Setelah kami menerima laporan dari semua penari, kami langsung mengambil langkah penindakan, karena merupakan dinas teknis untuk perlindungan perempuan dan anak," ujarnya.

Langkah yang diambil yaitu menanyakan identitas pelaku, dan pihaknya mengirimkan surat dan diundang untuk dimintai keterangan karena P2TP2A harus memanggil kedua belah pihak.

"Setelah kami mendengarkan pengakuan pelaku, seperti ada yang berbeda antara laporan korban dan pelaku, sehingga kami melakukan langkah selanjutnya untuk menemui kesepakatan yang sesuai dengan fakta," kata dia.

Oleh karena itu pihaknya mempertemukan kedua belah pihak dan pelaku mengakui melakukan pelecehan saat dipertemukan dengan tiga korban serta satu saksi, setelah pada keterangan sebelumnya mengatakan tidak ada perbuatan tersebut.

"Dia mengakui semua yang telah dilakukan kepada anak-anak, dan semoga ke depannya tidak akan terjadi lagi kepada siapapun, bagi anak maupun perempuan," tegasnya.

Sebelumnya, ketiga penari yang diduga menjadi korban mengaku jika Tomi Dako melakukan pelecehan seksual kepada mereka saat dipijat.

Ketiga korban mengaku disentuh hingga ke bagian vital beberapa kali walaupun sudah melakukan penolakan.

Baca juga: Dikbud Kota Gorontalo Dituding Menutupi Kasus Pelecehan

Pewarta: -

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018