Gorontalo, (Antara News) - Permintaan ternak sapi potong dari Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami kenaikan jelang hari raya Idul Adha 1439 hijriah.

Rusli Usman, salah satu pedagang sapi potong di Kecamatan Kwandang, Senin, mengatakan, permintaan terbanyak dari daerah Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.

Permintaan di hari biasa, kata Rusli, dalam setiap pengiriman minimal 120 ekor sapi potong dikirim ke beberapa wilayah di Pulau Kalimantan.

Namun jelang hari raya Idul Adha, permintaannya meningkat dua kali lipat.

Harga sapi potong pun naik dari kisaran Rp15 juta-Rp25 juta/ekor, kini berada di kisaran Rp18-Rp40 juta/ekor, tergantung bobot berat sapi.

"Permintaannya adalah sapi siap potong, maka berbagai kriteria wajib dipenuhi agar bisa memenuhi permintaan," ujar Rusli.

Tingginya permintaan kata ia, memicu kenaikan harga sapi.

Meski permintaan tinggi, ia mengaku tetap menjalankan prosedur pemeriksaan sapi yang akan dikirimkan ke daerah konsumen, untuk menjaga kualitas sapi dari daerah ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Gorontalo Utara, Asrin Menu mengatakan, pihaknya terus mengawasi sapi yang masuk dan keluar dari daerah itu, agar aman dan benar-benar sehat.

Jelang hari raya Idul Adha, pihaknya pun sudah membentuk tim untuk memeriksa kondisi sapi yang akan disembelih.

Pemeriksaan hewan kurban dilakukan di seluruh kecamatan, di seluruh masjid maupun lokasi penyembelihan hewan kurban, untuk memastikan sapi maupun kambing yang akan disembelih memenuhi persyaratan.

Yaitu kondisinya sehat, fisik tidak cacat dan umur hewan kurban sudah mencapai 2 tahun.

Ia berharap, seluruh panitia pemotongan agar berkoordinasi ataupun melaporkan hewan kurban yang akan disembelih, untuk menjamin keamanan pangan asal hewan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018