Gorontalo  (Antaranews Gorontalo) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise melakukan Kampanye Stop Diskriminasi Dalam Ketenagakerjaan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa.

Menteri Yohana menilai saat ini pekerja atau buruh perempuan bekerja hampir di semua sektor, namun dalam melaksanakan pekerjaannya, mereka kerap dihadapkan pada berbagai risiko yang berpotensi mengganggu kesehatan.

"Hampir setengah dari penduduk Indonesia adalah perempuan atau 49,75 persen, namun dalam kehidupan sehari-hari, perempuan masih mengalami ketertinggalan dan ketidakadilan akibat diskriminasi gender, seperti marjinalisasi, sub-ordinasi, pelabelan, kekerasan dan beban kerja," ungkapnya.

Oleh karena itu menurut Yohana, jika Indonesia ingin maju, perempuan perlu dilibatkan secara aktif dan proporsional.

Karena di sisi lain, kata Menteri Yohana, pekerja/buruh perempuan juga harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan bertanggungjawab terhadap kualitas anak sebagai generasi penerus.

"Sesuai kodratnya, mereka mengalami haid, hamil, melahirkan, dan menyusui. Kondisi ini memerlukan pemeliharaan dan perlindungan kesehatan yang baik," tutur Menteri Yohana dalam kampanye tersebut.

Ia menjelaskan, jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik 2017 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 262 juta jiwa, dengan angkatan kerja 128 juta jiwa dan 46,3 juta jiwa adalah pekerja perempuan.

 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018