Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap, seluruh warga ikut memantau layanan yang diterapkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Jangan ada lagi antrian galon yang hanya melayani pengecer, disamping itu masyarakat pun diminta memiliki kesadaran untuk tidak datang membeli bensin maupun solar bersubsidi menggunakan galon," ujar Kasubbag Perekonomian, Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA), Dumran Ahmad, di Gorontalo, Sabtu.

Ia menambahkan kuota bahan bakar khusus bensin dan solar di daerah ini seharusnya dinikmati merata oleh masyarakat.

"Jangan sampai pembelian untuk kepentingan komersil salah satu pihak atau pengecer yang menjual kembali, akan merugikan kepentingan masyarakat luas," ujarnya.

Termasuk layanan SPBU Kompak di wilayah paling barat kabupaten itu, di Kecamatan Tolinggula, agar dapat memenuhi keperluan masyarakat di wilayah perbatasan dan sekitarnya.

Tidak hanya pembelian menggunakan galon yang perlu diawasi namun pembelian yang dilakukan oleh kendaraan yang bolak-balik lebih dari dua kali dalam waktu singkat.

"Ini modus pembelian BBM bersubsidi yang perlu diawasi agar tidak merugikan masyarakat atau konsumen sasaran," ujar Dumran.

Pemerintah, lanjut dia mendorong direalisasikan fasilitas SPBU di wilayah terluar, termasuk perbatasan agar masyarakat benar-benar dapat menikmati harga BBM satu harga.

"Kegiatan yang dapat merugikan masyarakat harus bisa diawasi bersama untuk kepentingan bersama," ujarnya.

Dumran mengatakan, tercatat ada tiga SPBU di kabupaten itu, yaitu SPBU Atinggola dan Pontolo, serta SPBU Kompak di Kecamatan Tolinggula, yang baru saja diresmikan pemanfaatannya oleh Bupati Indra Yasin.

Pewarta: -

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018