Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo mengharapkan pemerintah kabupaten meningkatkan sosialisasi pencegahan kebakaran lahan dan hutan, khususnya kepada para petani.

"Bertani sistem tradisional saat membuka atau membersihkan areal pertanian masih dilakukan para petani di daerah ini," ujar Anggota DPRD Gorontalo Utara, Matran Lasunte, di Gorontalo, Kamis.

Padahal, kata ia, membersihkan lahan dengan cara membakar sebagai hal yang berbahaya, apalagi dilakukan pada musim kemarau yang sedang melanda daerah itu.

Dampaknya, kata politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, tidak hanya kebakaran lahan dan hutan, bahkan pemukiman penduduk pun terancam ikut terbakar.

Ia berharap, pemkab melalui instansi terkait menyosialisasikan kepada masyarakat, khususnya petani, untuk meninggalkan cara-cara lama mereka dengan membakar lahan sebelum menanam.

"Kondisi di wilayah ini sangat kering dan beberapa pekan terakhir dilanda angin kencang, maka api sangat mudah menjalar apalagi jika petani membakar rumput dan pohon kering. Hal itu sangat mudah memicu meluasnya kebakaran," ujar Matran.

Sesuai laporan warga, DPRD mencatat terjadi dua kali kebakaran lahan di Kecamatan Tomilito pada pekan kemarin.

Artinya kata Matran, potensi kebakaran lahan cukup besar peluangnya di daerah itu jika ada upaya secara bersama-sama untuk mencegahnya.

Berbagai upaya pencegahan, antara lain tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak membersihkan areal pertanian dengan cara membakar, serta tidak membakar pohon kering.

Pihaknya optimistis bahwa dengan makin gencar pemkab menyosialisasikannya kepada masyarakat maka kebakaran lahan dan hutan akan mudah dicegah.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018