Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Wilayah Kecamatan Ponelo Kepulauan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memerlukan fasilitas penampungan air bersih yang bisa menjangkau 1.172 kepala keluarga tersebar di empat desa di wilayah itu.
Hal itu diungkap Camat Ponelo Kepulauan, Harsono Rahman, di Gorontalo, Minggu.
Ia mengatakan, yang sangat diperlukan adalah fasilitas penampungan air bersih berkapasitas besar, hingga saat ini belum tersedia.
"Sulit mendistribusikan air bersih ke wilayah ini, mengingat harus menyebrang laut," ujarnya.
Maka yang paling diperlukan adalah fasilitas penampungan air, yang bisa dibangun langsung di wilayah itu maupun ditempatkan di dermaga Pelabuhan Kwandang, seperti tong air berkapasitas besar.
Ia mengaku, sangat mengapresiasi bantuan pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang mendistribusikan air bersih.
Namun saat ini, kegiatan itu belum efektif berdampak bagi masyarakat yang harus menjemput sendiri air bersih yang disalurkan.
"Jika pihak BPBD menyiapkan tong air di dermaga pelabuhan seperti tahun-tahun sebelumnya, maka akan ada banyak warga yang bisa mendapatkan air bersih sebab mereka tidak harus berbondong-bondong melakukan pengambilan air di waktu bersamaan," ujarnya.
Perlu ada tong penampungan air, maka warga bisa datang kapan saja untuk mengambil air.
Pihak BPBD pun lebih efektif melakukan pengisian tanpa harus menunggu lama di dermaga pelabuhan.
Mobil tanki yang disiapkan di waktu tertentu, hanya efektif untuk warga yang datang mengambil saat jadwal distribusi dilakukan.
Ia berharap, pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggaran untuk membangun fasilitas penampungan air yang memadai di wilayah itu.
Seperti di wilayah Dusun Bihe Desa Ponelo yang memiliki potensi sumber air, namun tidak memiliki fasilitas penampungan air bersih.
Empat desa di wilayah itu mengalami kekeringan hampir empat bulan ini, terparah dirasakan warga di Dusun Tanjung Panik Desa Malambe yang dihuni 110 kepala keluarga.
Serta 51 kepala keluarga di Dusun Yapi-yapi Desa Tihengo dan 100 kepala keluarga di Dusun I Desa Ponelo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Hal itu diungkap Camat Ponelo Kepulauan, Harsono Rahman, di Gorontalo, Minggu.
Ia mengatakan, yang sangat diperlukan adalah fasilitas penampungan air bersih berkapasitas besar, hingga saat ini belum tersedia.
"Sulit mendistribusikan air bersih ke wilayah ini, mengingat harus menyebrang laut," ujarnya.
Maka yang paling diperlukan adalah fasilitas penampungan air, yang bisa dibangun langsung di wilayah itu maupun ditempatkan di dermaga Pelabuhan Kwandang, seperti tong air berkapasitas besar.
Ia mengaku, sangat mengapresiasi bantuan pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang mendistribusikan air bersih.
Namun saat ini, kegiatan itu belum efektif berdampak bagi masyarakat yang harus menjemput sendiri air bersih yang disalurkan.
"Jika pihak BPBD menyiapkan tong air di dermaga pelabuhan seperti tahun-tahun sebelumnya, maka akan ada banyak warga yang bisa mendapatkan air bersih sebab mereka tidak harus berbondong-bondong melakukan pengambilan air di waktu bersamaan," ujarnya.
Perlu ada tong penampungan air, maka warga bisa datang kapan saja untuk mengambil air.
Pihak BPBD pun lebih efektif melakukan pengisian tanpa harus menunggu lama di dermaga pelabuhan.
Mobil tanki yang disiapkan di waktu tertentu, hanya efektif untuk warga yang datang mengambil saat jadwal distribusi dilakukan.
Ia berharap, pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggaran untuk membangun fasilitas penampungan air yang memadai di wilayah itu.
Seperti di wilayah Dusun Bihe Desa Ponelo yang memiliki potensi sumber air, namun tidak memiliki fasilitas penampungan air bersih.
Empat desa di wilayah itu mengalami kekeringan hampir empat bulan ini, terparah dirasakan warga di Dusun Tanjung Panik Desa Malambe yang dihuni 110 kepala keluarga.
Serta 51 kepala keluarga di Dusun Yapi-yapi Desa Tihengo dan 100 kepala keluarga di Dusun I Desa Ponelo.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018