Waitabula  (Antaranews Gorontalo) - Sejumlah warga di kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa tenggara Timur (NTT) mengungsi ke tempat tinggi pascagempa berkekuatan 6,3 pada Skala Richter(SR) dan tiga gempa lainnya yang terjadi Selasa pagi.

"Situasi agak menegangkan, anak sekolah dipulangkan dan sebagian warga menuju kawasan yang dijuluki `leter S` atau tempat paling tinggi di kota tersebut," kata Imelda Sulistyawati Seda, di Sumba Barat Daya, tentang keluarganya yang bermukim di Waingapu, Sumba Timur.

Dalam kontak telepon dengan keluarganya pascagempa, Imelda Sulistyawati Seda mendapat kabar bahwa sanak-saudaranya yang bermukim di dekat dermaga feri bergegas mengungsi ke tempat tinggi setelah mengalami gempa.

Sementara itu Umbu Hinggu Panjanji, seorang anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur mengaku keluarganya aman semua, meski mereka sempat keluar rumah dan panik ketika mengalami gempa bumi.

Umbu sedang berada di kampung Desa Kamanggih kecamatan Kahaungu Eti ketika gempa terjadi dan mendapat kabar bahwa murid-murid SD dan SMP di Waingapu dipulangkan sesaat setelah gempa bumi karena mereka panik.

Gempa bumi terjadi dengan magnitude 5,3 terjadi pada 2 Oktober 2017 pukul 06.27 WIB dengan lokasi pada Lintang Selatan 10.48 dan Bujur Timur 120.24, sekitar 66 km barat daya Sumba Timur dengan kedalaman 10 km dan tiga kali gempa susulan yang terakhir pada pukul 07.16 WIB dengan magnitude 6,3 pada Skala Richter.

 Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan, tetapi petugas Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat sedang melakukan pemantauan dan pendataan.

Gempa bumi tersebut tidak dirasakan oleh warga di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Baca juga: Sumba Diguncang Gempa 6,3 SR

Pewarta: Maria

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018