Gorontalo, (Antara News) - Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Gorontalo, suatu organisasi/perhimpunan warga Minahasa/Manado di perantauan, melakukan bakti sosial dengan menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi warga korban gempa bumi dan tsunami di Palu-Donggala, Sulteng.

Bantuan yang digalang secara swadaya dari anggota K3 Gorontalo itu, diserahkan ke posko kemanusiaan Korem 133/Nani Wartabone, guna diteruskan ke Sulteng, Selasa.

Bantuan tersebut diterima langsung kepala penerangan Korem 133/Nani Wartabone Mayor TNI Fathan Ali, yang nantinya akan dibawa secara bersamaan dengan bantuan yang dikumpulkan dari jajaran kesatuan TNI AD serta Pemprov Gorontalo.

"Kegiatan bakti sosial seperti ini merupakan keterpanggilan secara moril anggota K3 Gorontalo untuk membantu korban terdampak gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala," kata Ketua K3 Gorontalo, Kompol Berty Runtukahu.
(foto ist)

Runtukahu mengungkapkan kondisi korban pascagempa Palu dan Donggala, hingga saat ini memprihatinkan karena selain kehilangan sanak keluarga, pasokan makanan hanya berharap dari bantuan daerah luar.

Bakti sosial seperti ini tidak hanya berlaku hari ini saja, namun akan dilakukan secara bertahap sekaligus mengevaluasi pengiriman di tahap pertama ini.

"Kami mendoakan pemulihan di Sulteng secara keseluruhan bisa terlaksana dengan cepat, dan masyarakat bisa melakukan aktifitas seperti biasa," sambung Sekretaris K3 Gorontalo Rudolf Lumy, serta didampingi Bendahara Sonny Lembong dan Aldrin Katang.
(foto ist)

Sementara pihak Korem 133 melalui Kapenrem Mayor Fathan Ali memberi apresiasi atas aksi sosial yang dilakukan K3 Gorontalo, dan nantinya bantuan ini akan memberi manfaat bagi warga di Sulteng.

Sebelumnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga Selasa pukul 13.00 WIB mencapai 1.234 orang.

"Korban berasal dari Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong," kata Sutopo dalam jumpa pers terkait penanganan gempa dan tsunami Sulawesi Tengah di Graha BNPB.

Sutopo mengatakan angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah menyusul korban meninggal dunia yang akan kembali ditemukan.

Misalnya pada pukul 14.00 WIT, tim pencarian dan pertolongan kembali menemukan 46 korban gempa dan tsunami. Sebanyak 31 orang diantaranya selamat dan 15 orang meninggal dunia.

"Kami kembali meminta media dan masyarakat untuk mengacu pada angka korban meninggal dunia dari BNPB yang berasal dari posko induk," tuturnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018