Makassar, (ANTARA GORONTALO)- Produser film Mira Lesmana, menyatakan untuk film berjudul "Pendekar Tongkat Emas" yang digarapnya bersama sutradara Ifa Isfansyah menelan anggaran mencapai Rp 20 miliar.

"Untuk biaya produksinya sekitar Rp 20 miliar. Untuk proses shootingnya memang dipusatkan di Pulau Sumba NTT," jelas Mira Lesmana di Makassar.

Film yang dibintangi oleh Christine Hakim, Nicholas Saputra, Reza Rahardian, Tara Basro, Eva Celia, dan Slamet Rahardjo itu, kata dia, memang menjadi salah satu film dengan biaya termahal sekaligus waktu produksi terlama setelah film Gie.

Sejauh ini, lanjut dia, proses produksi film "Pendekar Tongkat Emas" sudah mencapai 65 persen. Dirinya juga berharap sudah bisa disaksikan pada Desember 2014.

Untuk film terbarunya ini, pihaknya mengaku melibatkan hingga 180 pemain dari Sumba. Pemain ini berasal dari salah satu perguruan ditempat tersebut. Film ini menurut kabar akan menggunakan teknologi CGI (computer-generated imagery) yang harganya lebih mahal.
    
Soal berapa target penonton untuk film tersebut, dirinya berharap minimal bisa mencapai 1,7 juta penonton.

"Harusnya bisa mencapai 1,7 juta. Mudah-mudahan saja mendapat respon dari masyarakat sehingga jumlahnya bisa tercapai," ujarnya.

Film Pendekar Tongkat Emas, menurut Mira, merupakan obsesinya sejak kecil yaang sangat menggemari komik silat. Pihaknya juga menggandeng musisi ternama Erwin Gutawa agar kualitas film semakin maksimal.

Film ini sendiri bercerita tentang Cempaka yang merupakan pemegang senjata dan jurus mematikan Tongkat Emas yang kekuatannya sakti. Cempaka lalu akan mewariskan Tongkat Emas kepada salah satu muridnya. Pembunuhan dan pengkhianatan lalu terjadi. Tongkat Emas jatuh ke tangan yang salah dan tak dapat dihindari.

Satu-satunya orang yang dapat memulihkan kekacauan adalah Pendekar Tongkat Emas, bekas pasangan Cempaka, yang telah lama menghilang. Dua murid Cempaka yang tersisihkan dan terkhianati harus menemukan Pendekar Tongkat Emas sebelum terlambat.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014