Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengambil sumpah dan melantik Sekretaris Daerah (Sekda) yang baru di Gedung Bele Li Mbui, Jumat.
Setelah melalui proses seleksi dan penjaringan yang panjang, Presiden Joko Widodo akhirnya memilih Darda Daraba sebagai Sekda Provinsi Gorontalo.
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya itu diangkat berdasarkan SK Presiden Nomor 96/TPA tahun 2018.
"Pak Mendagri katakan, Sekda itu "istri" dari pak gubernur. Degan istilah istri, tidak bisa mengatur-ngatur suami. Suami yang mengatur istri tentunya dengan aturan-aturan yang ada. Gubernur sebagai suami bila memerintah istri dengan sewenang-wenang, juga akan berakibat fatal," kata Rusli.
Menurutnya kehadiran Darda bukan sesuatu hal baru bagi pemerintah dan masyarakat Gorontalo.
Darda yang pernah menjadi Sekretaris Badan Pengaturan Jalan Tol Kementrian PUPR RI itu lama meniti karir di Gorontalo.
Darda menduduki sejumlah jabatan strategis di Kabupaten Pohuwato selama 10 tahun, sebelum menjadi Kadis PU di Pemprov Gorontalo tahun 2013-2015.
Darda menjadi Sekda ke-4, menggantikan Winarni Monoarfa yang mengakhir jabatannya 14 Maret 2018 lalu.
Sebelum Winarni, ada nama Idris Rahim yang kini menjabat Wakil Gubernur dua periode serta Mansur Detuage yang sekarang menjabat anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
"Orangnya cekatan, profesional, lincah dan punya jaringan di pusat. Apalagi sudah Lemhanas, inilah keunggulan pak Darda Daraba, sehingga atas penilaian Pansel dan tim TPA semua menyetujuinya sebagai Sekda," tambahnya.
Gubernur Gorontalo dua periode itu berharap kepercayaan pemerintah yang ada tidak disia-siakan.
Ia meminta sekda yang baru bekerja penuh dedikasi dan loyalitas, terlebih saat ini pemprov sedang mempersiapkan KUA-PPAS untuk APBD 2019.
Rusli mengingatkan bahwa kebutuhan masyarakat saat ini semakin tinggi, yang diikuti dengan sikap masyarakat yang semakin kritis kepada pemerintah.
"Tugas Sekda yang baru untuk meramu kebijakan yang efektif dan efisien khususnya untuk mengentaskan kemiskinan di daerah," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Setelah melalui proses seleksi dan penjaringan yang panjang, Presiden Joko Widodo akhirnya memilih Darda Daraba sebagai Sekda Provinsi Gorontalo.
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya itu diangkat berdasarkan SK Presiden Nomor 96/TPA tahun 2018.
"Pak Mendagri katakan, Sekda itu "istri" dari pak gubernur. Degan istilah istri, tidak bisa mengatur-ngatur suami. Suami yang mengatur istri tentunya dengan aturan-aturan yang ada. Gubernur sebagai suami bila memerintah istri dengan sewenang-wenang, juga akan berakibat fatal," kata Rusli.
Menurutnya kehadiran Darda bukan sesuatu hal baru bagi pemerintah dan masyarakat Gorontalo.
Darda yang pernah menjadi Sekretaris Badan Pengaturan Jalan Tol Kementrian PUPR RI itu lama meniti karir di Gorontalo.
Darda menduduki sejumlah jabatan strategis di Kabupaten Pohuwato selama 10 tahun, sebelum menjadi Kadis PU di Pemprov Gorontalo tahun 2013-2015.
Darda menjadi Sekda ke-4, menggantikan Winarni Monoarfa yang mengakhir jabatannya 14 Maret 2018 lalu.
Sebelum Winarni, ada nama Idris Rahim yang kini menjabat Wakil Gubernur dua periode serta Mansur Detuage yang sekarang menjabat anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
"Orangnya cekatan, profesional, lincah dan punya jaringan di pusat. Apalagi sudah Lemhanas, inilah keunggulan pak Darda Daraba, sehingga atas penilaian Pansel dan tim TPA semua menyetujuinya sebagai Sekda," tambahnya.
Gubernur Gorontalo dua periode itu berharap kepercayaan pemerintah yang ada tidak disia-siakan.
Ia meminta sekda yang baru bekerja penuh dedikasi dan loyalitas, terlebih saat ini pemprov sedang mempersiapkan KUA-PPAS untuk APBD 2019.
Rusli mengingatkan bahwa kebutuhan masyarakat saat ini semakin tinggi, yang diikuti dengan sikap masyarakat yang semakin kritis kepada pemerintah.
"Tugas Sekda yang baru untuk meramu kebijakan yang efektif dan efisien khususnya untuk mengentaskan kemiskinan di daerah," lanjutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018