Gorontalo, (Antara News) - Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SKIPM) Gorontalo mendata ekspor hasil perikanan Gorontalo periode bulan Januari-September 2018 mencapai 40,2 ton.

Kepala SKIPM Gorontalo, Hamzah, Kamis, mengatakan ekspor ikan yang paling banyak dari Gorontalo adalah tuna, kemudian udang vannamei.

"Untuk penghasil tuna ini bervariasi dan berada di Kota Gorontalo, sedangkan untuk pengasil udang sendiri berasal dari luar Kota Gorontalo salah satunya Kabupaten Pohuwato," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk melakukan ekspor ikan dari Gorontalo ada tiga aspek yang harus dilihat.

"Yang pertama dari sisi karantina yang harus bebas hama penyakit, kemudian kedua adalah produksi yang harus berkelanjutan, dan terakhir yaitu alat transportasi baik laut maupun udara," ucapnya.

Hamzah mengaku untuk meningkatkan ekspor hasil perikanan pihaknya sudah berupaya menyampaikan baik secara personal maupun mengundang para pemilik ikan untuk datang ke kantor.

Hal itu bertujuan untuk mencari kendala apa yang dihadapi baik nelayannya maupun pihak pengusahanya termasuk juga instansi yang terkait yaitu Dinas Perhubungan dan Pelindo

"Jika dilihat dari segi potensi Gorontalo ini potensinya besar untuk ikan, yang jadi masalahnya adalah sarana produksi yang harus kita benahi dan harus kita tingkatkan," kata dia, lagi.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018