Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo Darda Daraba, Senin, mengatakan sikap dan perilaku toleransi adalah modal dalam pembangunan di daerah maupun nasional
"Toleransi dan kerukunan hidup antarwarga sangat diperlukan, demi menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Ini yang? merupakan modal dasar pembangunan," ujarnya saat membuka Forum Dialog bertajuk Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika, yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI dan Badan Kesbangpol Provinsi Gorontalo, di Hotel Grand Q.
Menurutnya bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang multi kultural, banyak suku, ras dan agama.
Di tengah kehidupan yang semakin cepat berubah tersebut, kata dia, ternyata masih ada yang menganggap etnis, ras dan golongan merupakan masalah.
Namun, ia menilai persoalan-persoalan tersebut muncul bukan semata-mata disebabkan oleh perbedaan etnis saja, tetapi lebih disebabkan oleh aspek kepentingan sosial, politik, ekonomi dan juga budaya.
"Kita harus menyadari bahwa keragaman yang kita miliki ini adalah kekayaan yang sangat berharga dan aset penting yang harus dijaga dan dirawat," tukasnya.
Ia juga mengatakan, sebagai bangsa yang besar, sudah seharusnya semua elemen menyadari bahwa pentingnya toleransi dan saling menghargai antar anak bangsa yang berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda-beda.
Tanpa toleransi, ia yakin akan sulit mewujudkan pembangunan di daerah dan menjaga kehidupan yang harmonis.
Sekda berharap komunitas dan organisasi masyarakat yang tumbuh, dapat menciptakan iklim kondusif masyarakat Gorontalo dan memungkinkan adanya sikap agar menerima kemajemukan masyarakat dalam wadah NKRI.
Forum Dialog Bertajuk Pelestarian Bhineka Tunggal Ika dihadiri Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Prabawa Eka Susanta, Kepala BIN Daerah Provinsi Gorontalo Daeng Rosadi dan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Gorontalo Imran Bali.
Peserta berjumlah 60 orang terdiri dari unsur Kesbangpol wilayah Provinsi Gorontalo, pengurus FKP Gorontalo, tokoh masyarakat, pengurus Ormas, LSM dan Mahasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Toleransi dan kerukunan hidup antarwarga sangat diperlukan, demi menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Ini yang? merupakan modal dasar pembangunan," ujarnya saat membuka Forum Dialog bertajuk Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika, yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI dan Badan Kesbangpol Provinsi Gorontalo, di Hotel Grand Q.
Menurutnya bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang multi kultural, banyak suku, ras dan agama.
Di tengah kehidupan yang semakin cepat berubah tersebut, kata dia, ternyata masih ada yang menganggap etnis, ras dan golongan merupakan masalah.
Namun, ia menilai persoalan-persoalan tersebut muncul bukan semata-mata disebabkan oleh perbedaan etnis saja, tetapi lebih disebabkan oleh aspek kepentingan sosial, politik, ekonomi dan juga budaya.
"Kita harus menyadari bahwa keragaman yang kita miliki ini adalah kekayaan yang sangat berharga dan aset penting yang harus dijaga dan dirawat," tukasnya.
Ia juga mengatakan, sebagai bangsa yang besar, sudah seharusnya semua elemen menyadari bahwa pentingnya toleransi dan saling menghargai antar anak bangsa yang berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda-beda.
Tanpa toleransi, ia yakin akan sulit mewujudkan pembangunan di daerah dan menjaga kehidupan yang harmonis.
Sekda berharap komunitas dan organisasi masyarakat yang tumbuh, dapat menciptakan iklim kondusif masyarakat Gorontalo dan memungkinkan adanya sikap agar menerima kemajemukan masyarakat dalam wadah NKRI.
Forum Dialog Bertajuk Pelestarian Bhineka Tunggal Ika dihadiri Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Prabawa Eka Susanta, Kepala BIN Daerah Provinsi Gorontalo Daeng Rosadi dan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Gorontalo Imran Bali.
Peserta berjumlah 60 orang terdiri dari unsur Kesbangpol wilayah Provinsi Gorontalo, pengurus FKP Gorontalo, tokoh masyarakat, pengurus Ormas, LSM dan Mahasiswa.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018