Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Harga kopra di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, turun dalam sepekan ini akibat tingginya kurs Dolar AS terhadap Rupiah.

Yefi Samudera, di Gorontalo, Selasa, mengatakan, harga kopra di tingkat perajin turun dari Rp5.300 per kilo gram menjadi Rp4.800 per kilo gram.

Sedangkan di tingkat pengumpul turun dari Rp6.400 per kilo gram menjadi Rp5.700 per kilo gram.

"Sebagai petani awam, saya tidak paham dengan kenaikan dan penurunan harga kopra, namun jika nilai tukar dollar yang naik maka harga kopra cenderung turun," ujarnya.

Ia mengaku produksi kopra di Kecamatan Tomilito atau Desa Milango tempat tinggalnya, cenderung turun karena harga yang kurang bersahabat.

"Biasanya, saya bisa memproduksi kopra sebanyak 2 ton per minggu, namun kini hanya berkisar 400 kilo gram," ujarnya.

Sementara itu, Rizal salah satu penampung kopra di Kecamatan Kwandang, mengaku, produksi kopra per minggu cenderung turun, mengingat harganya turun.

Pasokan dari petani Gorontalo Utara, rata-rata dibawa ke perusahaan di Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

"Saya menilai, memasok kopra ke Bitung lebih menguntungkan, sebab kendaraan balik ke Gorontalo bisa dimanfaatkan untuk jasa angkutan bahan bangunan namun produksi kopra saat ini turun sekitar 30 persen," ujarnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018