Jakarta, (Antara News) - Keluarga pilot Lion Air JT 610, Bhavve Suneja mendatangi pos ante mortem di Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur pada Rabu sore.

Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, rombongan yang terdiri sekitar lima orang berkebangsaan India itu berjalan menuju pos ante mortem guna memberikan data untuk identifikasi korban kecelakaan pesawat.

Mereka tidak berkomentar apa-apa dan segera masuk ke gedung posko.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun jenazah korban Lion Air JT 610 yang teridentifikasi akibat tidak utuhnya badan jenazah.

Sebelumnya, pesawat tipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka Belitung telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu  terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta izin untuk kembali ke Bandara Soekarno- Hatta atau "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar.

Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pewarta: Tessa Qurrata Aini

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018