Miami, (ANTARA/AFP) - LeBron James dan Chris Bosh masing-masing mencetak 25 angka, ketika juara bertahan dua kali Miami Heat menaklukkan Indiana Pacers 117-92 untuk mencapai final NBA keempat mereka secara beruntun.

Miami menggunakan game keenam pada Jumat untuk bergabung dengan deretan klub elit NBA, dengan menjadi tim pertama yang mencapai final keempat kejuaraan secara beruntun sejak Boston Celtics melakukannya pada 1984-1987.

James juga membukukan enam assist dan delapan tembakan yang masuk dari 12 percobaan saat tampil selama 32 menit bagi Miami, yang menggunakan kemenangan mengesankan ini untuk mengklaim kemenangan 4-2 di rangkaian seri "best of seven" final Wilayah Timur.

"Kami akan menjalani final keempat secara beruntun dan kami tidak akan pernah melakukannya dengan mudah," kata James. "Kami tentu akan merayakan hal ini dan ketika kami memulai untuk final (NBA), kami akan menguncinya."
   
James menemukan kembali permainan terbaiknya pada Jumat setelah menampilkan permainan menyerang terburuk sepanjang kariernya pada game kelima, di mana ia melakukan empat pelanggaran dan menyelesaikan pertandingan dengan hanya meraih tujuh angka.

"Kami bersaing dengan (Michael) Jordan pada era kami, (Chicago) Bulls pada era kami dan Anda harus angkat topi kepada mereka," kata pelatih Pacers Frank Vogel.

Dwayne Wade dan Rashad Lewis masing-masing menyumbang 13 angka, ketika Chris Andersen melakukan 10 rebound untuk Heat, yang kalah di  final 2011 kemudian memenangi gelar pada 2012 dan musim lalu.

Miami akan memulai perjalanannya di final NBA dengan menghadapi pemenang dari semifinal playoff NBA lainnya antara San Antonio Spurs dan Oklahoma City. Spurs, yang kalah dari Heat di game ketujuh pada final tahun lalu, dapat menutup seri melalui kemenangan di game keenam pada Sabtu.

Heat merupakan tim ketiga dalam sejarah NBA yang menembus final NBA untuk empat tahun secara berturut-turut. Celtis melakukan pencapaian final sebanyak 10 kali secara beruntun pada 1957-1966, kemudian Los Angeles Lakers melakukannya pada 1982-1985. Boston juga melakukannya, memulainya pada 1984.

Mencetak sejarah
   
Mencetak sejarah sudah ada dalam benak Wade, James, dan Bosh ketika mereka menggabungkan kekuatan di Florida selatan pada awal musim 2010/2011.

"Janji kami satu sama lain adalah kami ingin bersatu demi bersaing untuk kejuaraan," kata Wade. "Hal-hal individual dibuang. Kami berjanji satu sama lain pada hari pertama dan kami terus hidup dengan hal itu."
   
Bosh mengatakan ini merupakan pertandingan bagus, di mana mereka bermain untuk kurun waktu yang panjang. "Kami hampir sampai di sana. Ini merupakan salah satu pertandingan yang selalu ingin kami mainkan dari awal sampai akhir," kata Bosh. "Kami ingin membuat pernyataan di kandang sendiri."
   
Pelatih Heat Erik Spoelstra senang dengan fokus timnya menjelang game keenam.

"Kami memiliki grup yang sangat murka kemarin ketika kami bertemu untuk berlatih. Mereka merupakan grup yang sangat terfokus pada hari ini saat melakukan lemparan. Saya tahu orang-orang kami akan membawa semangat yang sangat kompetitif terhadap pertandingan," kata Spoelstra.

Paul George memimpin perolehan angka Indiana dengan koleksi 29 angka, namun 28 angka dari catatan itu ditorehkan pada babak kedua ketika Miami benar-benar mengendalikan permainan. Itu jauh dari ketika Indiana menang 93-90 pada game kelima yang dimainkan Rabu, ketika George mencetak 21 dari 37 angkanya di kuarter keempat.

Pertahanan Miami menjinakkan George pada malam itu, ketika Heat unggul 60-34 saat pergantian babak di depan 20.021 penonton yang memadati American Airlines Arena.

"Mengecewakan untuk kalah dengan tertinggal begitu jauh," kata Vogel. "Semakin pahit untuk tim ini yang kalah pada tiga tahun secara beruntun."

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014