Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Para nelayan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengharapkan pemerintah serius mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar Solar Paket Diler Nelayan (SPDN) untuk keperluan melaut.

"Kami terpaksa membeli bahan bakar melalui tengkulak, sebab fasilitas pengisian bahan bakar yang ada di Pelabuhan Gentuma, seringkali kosong," ujar salah satu nelayan, Hudi Alamri di Gorontalo, Minggu.

Ia mengaku, fasilitas Solar Paket Diler Nelayan (SPDN) yang ditempatkan di Pelabuhan Gentuma, sering terlambat mendapat pengisian.

Akibatnya, aktivitas pengisian bahan bakar masih dilakukan melalui tengkulak, dengan harga yang cukup tinggi mencapai Rp8 ribu per liter.

Ia berharap, pemerintah daerah, provinsi maupun pusat, segera menyeriusi keperluan nelayan yang mendesak itu.

"Bahan bakar menjadi salah satu keperluan utama untuk melaut, jika harganya tinggi bahkan sulit didapatkan maka keuntungan sulit dinikmati nelayan," ujarnya.

Hal yang sama diungkap Dedy Dunggio, salah satu pemilik kapal ikan di Desa Pasalae, Kecamatan Gentuma.

Ia mengaku, terpaksa membeli bahan bakar di tengkulak agar aktivitas melaut tetap lancar.

Namun kondisi itu, kata ia, tidak bisa dibiarkan berlangsung lama sebab sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan nelayan.

Pemerintah harus bisa mendorong operasional SPDN yang ada, agar pengisiannya sesuai dengan kebutuhan nelayan atau kapal ikan yang ada di wilayah itu.

Rata-rata 10 unit kapal ikan diatas maupun dibawah 30 gross ton (GT) beroperasi melalui Pelabuhan Gentuma yang ada di wilayah timur kabupaten itu.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018