Gorontalo, (Antara News) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Gorontalo, Jumat, mengatakan peresmian PLTU Anggrek di Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara oleh Presiden RI Joko Widodo ditunda.
Penundaan itu berkaitan dengan pekerjaan PLTU yang belum seratus persen selesai, serta belum siap dalam hal Sumber Daya Manusia.
Sebelumnya, gubernur berkunjung ke PLTU Anggrek pada Kamis (22/11) untuk memastikan kesiapan PLTU, yang menjadi salah satu proyek strategis nasional.
"Kunjungan saya ke PLTU anggrek ini sudah kesekian kalinya. Namun kali ini berbeda, saya kesini memastikan apakah PLTU anggrek ini sudah bisa diresmikan tahun ini oleh Presiden Jokowi. Kenyataanya setelah melihat langsung, ternyata pembangunannya belum mencapai seratus persen," jelasnya.
Dia mengungkapkan walaupun belum bisa diresmikan tahun ini, namun pemprov akan terus melaporkan perkembangan pembangunan PLTU Anggrek kepada pemerintah pusat.
Menurutnya lambatnya pembangunan PLTU Anggrek juga tergantung dari ketersediaan peralatan dan yang paling penting membutuhkan penambahan tenaga kerja ahli baik dalam dan luar negeri.
"Sebenarnya tadi dilaporkan oleh pihak PLTU, sudah capai 94 persen pekerjaannya khususnya untuk unit dua. Tapi kan Presiden akan datang Desember 2018, kami tidak mau mengada-ada bila belum pasti. Kesiapan yang matang yang menjadi prioritas," terangnya.
Untuk menggantikan PLTU Anggrek yang belum masuk pada daftar proyek strategis yang akan diresmikan akhir tahun ini, gubernur menyatakan ada agenda lainnya yakni peresmian kampus baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Juga ada peresmian Bendungan Randangan yang sebelumnya sudah masuk dalam empat proyek strategis nasional.
"Sebenarnya ada juga Gorontalo Outer Ring Road. Namun setelah kami cek lagi, Balai Jalan melaporkan masih ada sekitar tiga kilometer yang belum selesai sehingga ditunda peresmiannya," tambahnya.
Sementara untuk pembangunan kampus baru UNG, ia memastikan sudah ada 13 gedung yang telah rampung dan siap diresmikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Penundaan itu berkaitan dengan pekerjaan PLTU yang belum seratus persen selesai, serta belum siap dalam hal Sumber Daya Manusia.
Sebelumnya, gubernur berkunjung ke PLTU Anggrek pada Kamis (22/11) untuk memastikan kesiapan PLTU, yang menjadi salah satu proyek strategis nasional.
"Kunjungan saya ke PLTU anggrek ini sudah kesekian kalinya. Namun kali ini berbeda, saya kesini memastikan apakah PLTU anggrek ini sudah bisa diresmikan tahun ini oleh Presiden Jokowi. Kenyataanya setelah melihat langsung, ternyata pembangunannya belum mencapai seratus persen," jelasnya.
Dia mengungkapkan walaupun belum bisa diresmikan tahun ini, namun pemprov akan terus melaporkan perkembangan pembangunan PLTU Anggrek kepada pemerintah pusat.
Menurutnya lambatnya pembangunan PLTU Anggrek juga tergantung dari ketersediaan peralatan dan yang paling penting membutuhkan penambahan tenaga kerja ahli baik dalam dan luar negeri.
"Sebenarnya tadi dilaporkan oleh pihak PLTU, sudah capai 94 persen pekerjaannya khususnya untuk unit dua. Tapi kan Presiden akan datang Desember 2018, kami tidak mau mengada-ada bila belum pasti. Kesiapan yang matang yang menjadi prioritas," terangnya.
Untuk menggantikan PLTU Anggrek yang belum masuk pada daftar proyek strategis yang akan diresmikan akhir tahun ini, gubernur menyatakan ada agenda lainnya yakni peresmian kampus baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Juga ada peresmian Bendungan Randangan yang sebelumnya sudah masuk dalam empat proyek strategis nasional.
"Sebenarnya ada juga Gorontalo Outer Ring Road. Namun setelah kami cek lagi, Balai Jalan melaporkan masih ada sekitar tiga kilometer yang belum selesai sehingga ditunda peresmiannya," tambahnya.
Sementara untuk pembangunan kampus baru UNG, ia memastikan sudah ada 13 gedung yang telah rampung dan siap diresmikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018