Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Enam unit kendaraan dinas milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango, dilelang secara online atau daring (dalam jaringan), bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Gorontalo.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango, Ishak Ntoma di Gorontalo, Sabtu, mengatakan dengan sistem pelelangan berbasis online seperti itu sangat memudahkan bagi peminat maupun pemohon untuk ikut dalam kepesertaan lelang.

"Pelaksanaan lelang secara online lebih transparan, lebih fair, lebih akuntabel, dan lebih cepat dibandingkan dengan yang konvensional," ujarnya.

Ia menjelaskan, semua peminat yang bermohon dengan sistem seperti itu bisa mengikuti lelang dimana saja secara daring.

"Lebih transparan dan kompetitif. Semua orang punya kesempatan dan akses yang sama untuk mendapatkan kenderaan yang diminati," ucapnya.

Di sisi lain menurutnya, negara juga sangat diuntungkan karena sifatnya kompetitif. Apalagi pelaksanaan lelangnya dibatasi waktu. Jadi diantara peminat yang satu dengan yang lainnya bisa bersaing dengan harga.

Siapa yang penawarannya tertinggi, setelah waktu pelaksanaannya secara daring dinyatakan berakhir, maka dialah yang menjadi pemenangnya.

"Jadi tidak ada jaminan bagi pemegang kenderaan dinas saat ini bisa menjadi pemenang lelangnya, karena semua peminat punya kesempatan yang sama untuk bisa memenangkan lelang tersebut," bebernya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Aset Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKPD) Bone Bolango, Syahrudin Porindo menjelaskan, pelaksanaan lelang secara online kendaraan dinas, merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan. Karena tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan lelangnya masih bersifat konvesional.

Dalam lelang itu, ada dua sistem yang diterapkan, yakni open bidding atau penawaran terbuka dan close bidding atau penawaran tertutup.

Open bidding adalah sistem pelelangan dimana para penawar maupun peminat itu secara terbuka bisa kelihatan jumlah penawarannya. Sedangkan untuk close bidding, antara penawar yang satu dengan penawar lainnya tidak saling mengetahui besaran penawarannya.

"Dari kedua sistem ini, kami mengambil sistem open bidding dimana para penawar bisa kelihatan secara langsung berapa nominal besaran yang di tawar pada setiap unit kenderaan," jelasnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018