Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Dokter kesehatan jiwa dari RS Jiwa Soeharto Heerdjan mengatakan kecanduan pornografi sampai berpengaruh pada gangguan perilaku dan terjadi dalam waktu yang lama bisa berakibat pada gangguan jiwa berat.
Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Soeharto Heerdjan dr Suzy Yusna Dewi Sp.KJ(K) mengatakan di Jakarta, Kamis, paparan pornografi dalam jangka waktu pendek pada anak bisa menyebabkan gangguan perilaku.
"Pornografi merusak fungsi otak yang berakibat pada gangguan perilaku dan gangguan emosi. Lama kelamaan akan menyebabkan gangguan struktur otak, dan kerusakan otak," kata Suzy.
Suzy mengisahkan ada pasien di RS Soeharto Heerdjan yang masih duduk di bangku SMP dengan kasus menyebarkan video pornografi dirinya sendiri dengan teman perempuannya di media sosial.
Penyebaran video tersebut merupakan ancaman dari pasien untuk menutup mulut teman perempuannya.
Tindak asusila yang ternyata dilakukan di rumah sendiri dan sudah berulang kali itu berawal dari kecanduan pasien terhadap konten pornografi yang sering dilihatnya.
"Ini sudah termasuk gangguan mental dan harus diberikan obat psikotropika," kata Suzy.
Oleh karena itu dia menekankan pentingnya peran pengasuhan dan perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya.
Berdasarkan banyaknya kasus gangguan mental pada anak yang ada di RS Soeharto Heerdjan, Suzy mengungkapkan paling sering terjadi pada pola asuh orang tua yang permisif atau membolehkan anak melakukan hal apapun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJ Soeharto Heerdjan dr Suzy Yusna Dewi Sp.KJ(K) mengatakan di Jakarta, Kamis, paparan pornografi dalam jangka waktu pendek pada anak bisa menyebabkan gangguan perilaku.
"Pornografi merusak fungsi otak yang berakibat pada gangguan perilaku dan gangguan emosi. Lama kelamaan akan menyebabkan gangguan struktur otak, dan kerusakan otak," kata Suzy.
Suzy mengisahkan ada pasien di RS Soeharto Heerdjan yang masih duduk di bangku SMP dengan kasus menyebarkan video pornografi dirinya sendiri dengan teman perempuannya di media sosial.
Penyebaran video tersebut merupakan ancaman dari pasien untuk menutup mulut teman perempuannya.
Tindak asusila yang ternyata dilakukan di rumah sendiri dan sudah berulang kali itu berawal dari kecanduan pasien terhadap konten pornografi yang sering dilihatnya.
"Ini sudah termasuk gangguan mental dan harus diberikan obat psikotropika," kata Suzy.
Oleh karena itu dia menekankan pentingnya peran pengasuhan dan perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya.
Berdasarkan banyaknya kasus gangguan mental pada anak yang ada di RS Soeharto Heerdjan, Suzy mengungkapkan paling sering terjadi pada pola asuh orang tua yang permisif atau membolehkan anak melakukan hal apapun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018