Gorontalo, (ANTARA News) - Wilayah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, segera memiliki jalur evakuasi sebagai bentuk mitigasi kebencanaan di daerah itu.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Nurhadi Rahim, di Gorontalo, Jumat.
Ia mengaku, telah mengajukan usulan dana untuk menyiapkan jalur evakuasi di daerah itu melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten tahun 2019.
"DPRD telah menyetujui anggaran itu dan kami siap merealisasikannya untuk tahun 2019 nanti," ujar Nurhadi.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) itu mengaku, tingkat kerawanan bencana alam di daerah tersebut cukup tinggi.
Tidak saja ancaman gempa bumi, tanah longsor dan banjir bandang, namun peristiwa tsunami yang tak bisa diprediksi bisa terjadi kapan saja sangat potensial terjadi.
"Maka realisasi jalur evakuasi tergolong penting, sebagai bentuk kesiapan siagaan daerah dan mendorong masyarakat untuk selalu siaga terhadap kerawanan bencana alam," ujarnya.
Rencananya, untuk tahap awal dibentuknya jalur evakuasi, akan dimulai dari Kecamatan Kwandang, Atinggola dan Anggrek.
Setelah jalur evakuasi itu disusun, BPBD kata Nurhadi akan mempublikasikannya kepada masyarakat.
Masyarakat harus bisa mengetahui, menghafal dan menyampaikan dari orang per orang tentang jalur evakuasi itu, sebab peristiwa bencana alam yang sangat tidak diinginkan, bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja.
"Maka seluruh masyarakat di seluruh kecamatan, harus mencermati dan mengetahui persis jalur-jalur evakuasi mitigasi kebencanaan yang disiapkan pemerintah daerah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Nurhadi Rahim, di Gorontalo, Jumat.
Ia mengaku, telah mengajukan usulan dana untuk menyiapkan jalur evakuasi di daerah itu melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten tahun 2019.
"DPRD telah menyetujui anggaran itu dan kami siap merealisasikannya untuk tahun 2019 nanti," ujar Nurhadi.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) itu mengaku, tingkat kerawanan bencana alam di daerah tersebut cukup tinggi.
Tidak saja ancaman gempa bumi, tanah longsor dan banjir bandang, namun peristiwa tsunami yang tak bisa diprediksi bisa terjadi kapan saja sangat potensial terjadi.
"Maka realisasi jalur evakuasi tergolong penting, sebagai bentuk kesiapan siagaan daerah dan mendorong masyarakat untuk selalu siaga terhadap kerawanan bencana alam," ujarnya.
Rencananya, untuk tahap awal dibentuknya jalur evakuasi, akan dimulai dari Kecamatan Kwandang, Atinggola dan Anggrek.
Setelah jalur evakuasi itu disusun, BPBD kata Nurhadi akan mempublikasikannya kepada masyarakat.
Masyarakat harus bisa mengetahui, menghafal dan menyampaikan dari orang per orang tentang jalur evakuasi itu, sebab peristiwa bencana alam yang sangat tidak diinginkan, bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja.
"Maka seluruh masyarakat di seluruh kecamatan, harus mencermati dan mengetahui persis jalur-jalur evakuasi mitigasi kebencanaan yang disiapkan pemerintah daerah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018