Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Komisi Pemilihan Umum Gorontalo Utara menetapkan daftar pemilih tetap Pemilihan Umum Presiden 2014 di kabupaten ini.
Komisioner KPU Divisi Data, Humas, dan Hubungan Antarlembaga, Sophian Rahmola, Senin, mengatakan jumlah pemilih di daerah ini berkurang dari data sebelumnya 82.433 pemilih menjadi 82.337 pemilih tersebar di 123 desa, di 11 kecamatan.
"Hasil pleno ini, menetapkan DPT kabupaten untuk Pilpres yang selanjutnya akan disampaikan ke KPU Provinsi Gorontalo," kata Sophian.
Pencermatan administrasi dan faktual telah dilakukan untuk menyaring daftar pemilih sebelumnya yang ditemukan telah meninggal dunia, pindah alamat maupun beralih status menjadi anggota TNI dan Polri.
Meski begitu, KPU masih akan melakukan pencermatan berulang untuk memperoleh data terkini DPT Pilpres.
Terkait data pemilih ganda, Sophian memastikan pihaknya telah menghapus data yang ditemukan dan akan segera berkoordinasi dengan KPU di provinsi yang menemukan, khususnya pemilih yang memilih
memberikan hak suaranya di kabupaten ini.
"Kami sudah memegang datanya, sehingga KPU provinsi yang ditemukan ganda segera diminta menghapus data yang ada," ujarnya.
Pleno penetapan yang harus molor beberapa jam dari undangan yang disebarkan pihaknya, yaitu pukul 14.00 Wita dan baru dimulai pukul 16.00 Wita, sangat disesali.
Hal itu kata Sophian, disebabkan pihaknya memberikan kesempatan kepada tim sukses Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) untuk menghadiri pleno terbuka ini.
"Sayangnya, hingga pleno selesai digelar, tidak satupun partai politik maupun tim sukses yang hadir," ujar Sophian.
Pleno terbuka penetapan DPT Pilpres di kantor KPU setempat di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, dihadiri Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) kabupaten, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik setempat dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Pilpres yang akan digelar 9 Juli 2014 diikuti dua pasang Capres-Cawapres yaitu nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Komisioner KPU Divisi Data, Humas, dan Hubungan Antarlembaga, Sophian Rahmola, Senin, mengatakan jumlah pemilih di daerah ini berkurang dari data sebelumnya 82.433 pemilih menjadi 82.337 pemilih tersebar di 123 desa, di 11 kecamatan.
"Hasil pleno ini, menetapkan DPT kabupaten untuk Pilpres yang selanjutnya akan disampaikan ke KPU Provinsi Gorontalo," kata Sophian.
Pencermatan administrasi dan faktual telah dilakukan untuk menyaring daftar pemilih sebelumnya yang ditemukan telah meninggal dunia, pindah alamat maupun beralih status menjadi anggota TNI dan Polri.
Meski begitu, KPU masih akan melakukan pencermatan berulang untuk memperoleh data terkini DPT Pilpres.
Terkait data pemilih ganda, Sophian memastikan pihaknya telah menghapus data yang ditemukan dan akan segera berkoordinasi dengan KPU di provinsi yang menemukan, khususnya pemilih yang memilih
memberikan hak suaranya di kabupaten ini.
"Kami sudah memegang datanya, sehingga KPU provinsi yang ditemukan ganda segera diminta menghapus data yang ada," ujarnya.
Pleno penetapan yang harus molor beberapa jam dari undangan yang disebarkan pihaknya, yaitu pukul 14.00 Wita dan baru dimulai pukul 16.00 Wita, sangat disesali.
Hal itu kata Sophian, disebabkan pihaknya memberikan kesempatan kepada tim sukses Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) untuk menghadiri pleno terbuka ini.
"Sayangnya, hingga pleno selesai digelar, tidak satupun partai politik maupun tim sukses yang hadir," ujar Sophian.
Pleno terbuka penetapan DPT Pilpres di kantor KPU setempat di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, dihadiri Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) kabupaten, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik setempat dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Pilpres yang akan digelar 9 Juli 2014 diikuti dua pasang Capres-Cawapres yaitu nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014