Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati mengatakan berdasarkan survei pada September 2018, persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo sebesar 15,83 persen, atau turun 0,98 poin dibandingkan Maret 2018.
Selama periode Maret 2018-September 2018, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan mengalami penurunan.
"Di perkotaan persentase penduduk miskin turun dari 5,26 persen pada Maret 2018 menjadi 4,45 persen pada September 2018, berarti terjadi penurunan sebesar 0,81 poin," katanya, Selasa.
Sedangkan di daerah perdesaan terjadi penurunan sebesar 0,23 poin, yaitu dari 24,09 persen pada Maret 2018 menjadi 23,86 persen pada September 2018.
Jumlah penduduk miskin September 2018 di Provinsi Gorontalo sebanyak 188,30 ribu jiwa, sementara jumlah penduduk miskin Maret 2018 sebanyak 198,51 ribu jiwa.
Dengan demikian jumlah penduduk Miskin di Provinsi Gorontalo selama periode Maret 2018-September 2018, berkurang sebanyak 10,21 ribu jiwa.
Penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada September 2018 sebagian besar masih tinggal di perdesaan yaitu sebesar 88,37 persen dan sisanya 11,63 persen tinggal di wilayah perkotaan dari total jumlah penduduk miskin.
Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan selama periode Maret 2018 hingga September 2018 antara lain selama periode Maret 2018 hingga September 2018 inflasi umum relatif rendah, yaitu sebesar 1,01 persen.
Faktor kedua adalah pertumbuhan harga beberapa komoditi pokok penyumbang Garis Kemiskinan selama periode Maret 2018-September 2018 relatif terkendali, sehingga mampu menahan laju pertumbuhan GK sekaligus mempertahankan daya beli masyarakat.
Faktor lainnya yakni Nilai Tukar Petani (NTP) September 2018 mengalami kenaikan 2,61 poin dibandingkan Maret 2018 atau 2,53 persen.
"Dengan sebagian besar penduduk miskin bekerja di sektor pertanian yakni lebih dari 60 persen, maka peningkatan NTP dapat menjadi indikasi terjadinya perbaikan kesejahteraan mereka," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Selama periode Maret 2018-September 2018, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan maupun di daerah perdesaan mengalami penurunan.
"Di perkotaan persentase penduduk miskin turun dari 5,26 persen pada Maret 2018 menjadi 4,45 persen pada September 2018, berarti terjadi penurunan sebesar 0,81 poin," katanya, Selasa.
Sedangkan di daerah perdesaan terjadi penurunan sebesar 0,23 poin, yaitu dari 24,09 persen pada Maret 2018 menjadi 23,86 persen pada September 2018.
Jumlah penduduk miskin September 2018 di Provinsi Gorontalo sebanyak 188,30 ribu jiwa, sementara jumlah penduduk miskin Maret 2018 sebanyak 198,51 ribu jiwa.
Dengan demikian jumlah penduduk Miskin di Provinsi Gorontalo selama periode Maret 2018-September 2018, berkurang sebanyak 10,21 ribu jiwa.
Penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada September 2018 sebagian besar masih tinggal di perdesaan yaitu sebesar 88,37 persen dan sisanya 11,63 persen tinggal di wilayah perkotaan dari total jumlah penduduk miskin.
Beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan selama periode Maret 2018 hingga September 2018 antara lain selama periode Maret 2018 hingga September 2018 inflasi umum relatif rendah, yaitu sebesar 1,01 persen.
Faktor kedua adalah pertumbuhan harga beberapa komoditi pokok penyumbang Garis Kemiskinan selama periode Maret 2018-September 2018 relatif terkendali, sehingga mampu menahan laju pertumbuhan GK sekaligus mempertahankan daya beli masyarakat.
Faktor lainnya yakni Nilai Tukar Petani (NTP) September 2018 mengalami kenaikan 2,61 poin dibandingkan Maret 2018 atau 2,53 persen.
"Dengan sebagian besar penduduk miskin bekerja di sektor pertanian yakni lebih dari 60 persen, maka peningkatan NTP dapat menjadi indikasi terjadinya perbaikan kesejahteraan mereka," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019