Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Warga di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap harga telur tidak akan mengalami kenaikan hingga bulan Ramadhan tahun ini.

"Harga telur tergolong tinggi dan berpotensi mengalami kenaikan yang sangat tidak diharapkan," ujar Mariati, warga Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, Kamis.

Harga telur ukuran kecil yang biasanya dijual Rp1.200 per butir, kini naik menjadi Rp1.600 per butir.

Bahkan ada pedagang yang menjualnya Rp5.000 untuk tiga butir telur.

Padahal biasanya, telur ukuran besar atau super dijual Rp5.000 per tiga butir.

Namun saat ini, telur ukuran besar dijual bervariasi antara Rp1.800-Rp1.900 per butir.

Kenaikan harga telur tersebut kata Mariati, diharapkan bisa ditekan agar harga jual di pasar tidak menembus Rp2.000 per butir.

Sementara itu, Yefi Samudera, salah satu penjual telur mengaku, tingginya harga telur masih dipengaruhi tingginya harga pakan ternak ayam petelur.

Disamping permintaan konsumen juga tinggi.

"Setiap hari, permintaan tetap ada dari beberapa wilayah bahkan ada pembeli yang rela mendatangi langsung kandang ayam petelur agar bisa mendapatkan stok," ujarnya yang beraktivitas di kandang ayam petelur yang ada di Kecamatan Tomilito.

Ia mengaku, tidak bisa memprediksi kenaikan harga telur apakah masih akan terjadi ataupun bertahan hingga Ramadhan nanti.

Yang pasti kata Yefi, permintaan telur ayam terus tinggi mencapai rata-rata seribu butir per hari.

"Kami sering kewalahan menerima pemesanan, bahkan kadang-kadang stok yang ada sulit memenuhi permintaan harian dari para pelanggan," ujarnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019