Jakarta, (Antara News) - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah memolitisasi kegiatannya beribadah shalat.
"Pak Jokowi tidak pernah memolitisasi shalat atau rumah ibadah. Tidak seperti Prabowo yang memolitisasi salat Jumat hari ini sehingga dilarang Bawaslu dan takmir masjid," kata Ace Hasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Ace mengatakan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi tak bisa mengelak bahwa ada mobilisasi kader Gerindra untuk menghadiri ibadah shalat Jumat di Masjid di Semarang.
Adanya surat undangan melaksanakan shalat Jumat, kata dia, membuktikan ada upaya politisasi Jumatan di Semarang.
"Kalau bukan motif politik, untuk apa menyebar undangan untuk shalat Jumat," ujat Ace.
Dia mengatakan mengenai foto Jokowi melaksanakan ibadah shalat, hal itu terjadi tanpa adanya desain khusus.
Dia menekankan soal shalat merupakan urusan pribadi masing-masing umat untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
"Kegiatan Pak Jokowi sebagai presiden pasti bernilai berita sehingga fotografer dan reporter otomatis dan secara natural mengabadikan Pak Jokowi shalat. Tidak ada mobilisasi wartawan atau fotografer untuk mengambil gambar Pak Jokowi shalat. Kita hanya memfasilitasi wartawan atau fotografer mengabadikan ganbar Pak Jokowi shalat," jelas dia.
Dia mengatakan dalam foto Jokowi shalat, shaf shalat sengaja dimundurkan untuk membuat shalat berjamaah tetap khusyuk. Terlebih kata dua, hal itu tidak melanggar tata tertib shalat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Pak Jokowi tidak pernah memolitisasi shalat atau rumah ibadah. Tidak seperti Prabowo yang memolitisasi salat Jumat hari ini sehingga dilarang Bawaslu dan takmir masjid," kata Ace Hasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Ace mengatakan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi tak bisa mengelak bahwa ada mobilisasi kader Gerindra untuk menghadiri ibadah shalat Jumat di Masjid di Semarang.
Adanya surat undangan melaksanakan shalat Jumat, kata dia, membuktikan ada upaya politisasi Jumatan di Semarang.
"Kalau bukan motif politik, untuk apa menyebar undangan untuk shalat Jumat," ujat Ace.
Dia mengatakan mengenai foto Jokowi melaksanakan ibadah shalat, hal itu terjadi tanpa adanya desain khusus.
Dia menekankan soal shalat merupakan urusan pribadi masing-masing umat untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
"Kegiatan Pak Jokowi sebagai presiden pasti bernilai berita sehingga fotografer dan reporter otomatis dan secara natural mengabadikan Pak Jokowi shalat. Tidak ada mobilisasi wartawan atau fotografer untuk mengambil gambar Pak Jokowi shalat. Kita hanya memfasilitasi wartawan atau fotografer mengabadikan ganbar Pak Jokowi shalat," jelas dia.
Dia mengatakan dalam foto Jokowi shalat, shaf shalat sengaja dimundurkan untuk membuat shalat berjamaah tetap khusyuk. Terlebih kata dua, hal itu tidak melanggar tata tertib shalat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019